KPK: Penangkapan Bupati Kolaka Timur Bukan Drama, Ada Fakta Perbuatannya

- Jumat, 08 Agustus 2025 | 14:30 WIB
KPK: Penangkapan Bupati Kolaka Timur Bukan Drama, Ada Fakta Perbuatannya



GELORA.ME - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah tudingan adanya drama terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang salah satunya menyasar Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis. Juru bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan, ada fakta dugaan perbuatan korupsi yang dilakukan Abdul Azis cs.

"Supaya masyarakat juga bisa menilai ini bukan drama, tapi memang ada fakta-fakta perbuatannya," kata Budi dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025). 


Budi mengatakan, pihaknya mendapat dukungan dari sejumlah pihak dalam menjalankan operasi senyap tersebut, termasuk masyarakat di wilayah Sulawesi Tenggara.

"Terlebih KPK juga telah secara intens melakukan pencegahan, pendampingan, dan pengawasan kepada pemerintah daerah, agar bisa melakukan langkah-langkah mitigasi dan pencegahan korupsi secara efektif dan sistematis," ujarnya.


Sebelumnya, KPK akhirnya menangkap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis, pada Kamis (7/8/2025) malam. Abdul Azis ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), setelah menghadiri rakernas Partai Nasdem.

"Sudah (diamankan) semalam dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel. (Diamankan) setelah selesai rakernas," kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto kepada iNews.id, Jumat (8/8/2025).

Abdul Azis lalu menjalani pemeriksaan awal di Mapolda Sulsel. Rencananya, dia akan diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK.

"Jam 15.00 WIB Insya Allah tiba di K4 (KPK)," kata Fitroh.

Sempat terjadi drama saat gelaran Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Sultra, pada Kamis (7/8/2025). Wakil Ketua KPK Johanis Tanak sempat mengamini adanya penangkapan terhadap Abdul Azis saat OTT tersebut.

Tiba-tiba, pernyataan Tanak dibantah politikus Nasdem, Sahroni. Sahroni menyebut Abdul Azis tidak kena OTT KPK. Abdul Azis kemudian sempat muncul di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem. 

Tak lama kemudian, KPK merilis adanya OTT di tiga daerah sekaligus pada Kamis kemarin. Tiga daerah tersebut yakni, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jakarta dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Pihak-pihak yang terjaring OTT di Sultra dan Jakarta telah tiba di Gedung KPK.

OTT di Sultra, Jakarta dan Sulsel tersebut diduga berkaitan dengan korupsi peningkatan kualitas atau status rumah sakit dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK

Sumber: inews 

Komentar