Anggota TNI di Nagekeo NTT Tewas Diduga Dianiaya Senior, Ada Luka Sayat dan Lebam

- Kamis, 07 Agustus 2025 | 09:35 WIB
Anggota TNI di Nagekeo NTT Tewas Diduga Dianiaya Senior, Ada Luka Sayat dan Lebam


GELORA.ME -
Prajurit Dua (Prada) Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM ) tewas diduga karena dianiaya seniornya.

Prada Lucky tewas setelah dirawat RSUD Aeramo Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Sabtu (2/8/2025).

Anggota TNI tersebut meninggal pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 11.23 Wita.

Informasi yang diperoleh Prada Lucky Namo dirawat dalam kondisi masih sadar. 

Dalam kondisi lemah, ia sempat menyampaikan kepada seorang dokter di ruang radiologi bahwa dirinya mengalami tindak kekerasan dari sesama prajurit TNI.

Selain itu, menurut pengakuan seorang warga yang turut mengurus jenazah, tubuh Prada Lucky Namo tampak mengalami sejumlah luka sayatan dan lebam di beberapa bagian, memperkuat dugaan bahwa prajurit muda ini menjadi korban penganiayaan. 

Hal ini juga diperkuat dengan dokumentasi foto jenazah yang beredar di kalangan internal.

Prada Lucky Namo diketahui merupakan putra dari Sersan Mayor Christian Namo, seorang anggota TNI yang saat ini bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao.

Kepergian Prada Lucky Namo tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga, terutama sang ayah yang juga telah mengabdikan diri sebagai prajurit.

Hingga berita ini diturunkan, jenazah Prada Lucky Namo masih berada di kamar jenazah RSUD Aeramo, didampingi kedua orang tuanya yang tampak terpukul dan berduka. 

Rencananya, jenazah akan diberangkatkan ke Kupang menggunakan pesawat untuk proses pemakaman lebih lanjut.

Kabar kematian Prada Lucky Namo dengan dugaan penganiayaan ini menyebar cepat di masyarakat dan media sosial. Namun hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Batalyon TP 834/WM.

Ditangani Denpom


Kasus kematian Prada Lucky kini ditangani Sub Denpom IX/1-1 Ende. Keterangan tersebut disampaikan Komandan Kompi (Danki) dari satuan tempat Prada Lucky bertugas yang diketahui bernama Rahmat.

"Terkait kasus kematian almarhum ini sementara masih proses penanganan oleh Sub Denpom Ende karena saat ini komandan batalyon tidak ada di tempat jadi saya tidak bisa memberikan statement bagaimana-bagaimana, bukan kapasitas saya tapi sementara prosesnya sudah ditangani Sub Denpom Ende," ujar Rahmat. 

Ia juga enggan memberikan penjelasan terkait adanya dugaan penganiayaan hingga menyebabkan Prada Lucky Namo meninggal dunia. 

"Kalau terkait benar tidaknya adanya penganiayaan, ini kan sementara masih didalami Sub Denpom Ende, jadi belum ada hasilnya jadi saya tidak berani keluarkan statement," tandas Rahmat.

Diketahui, Komandan Batalyon TP 834/WM, Letkol Inf Justik Handinata, sedang berada di Kupang, ibu kota Provinsi NTT. 

Sumber: tribunnews

Komentar