Sudirman Said Resmi Dilantik Menjadi Rektor Universitas Harkat Negeri (UHN)

- Minggu, 10 Agustus 2025 | 06:35 WIB
Sudirman Said Resmi Dilantik Menjadi Rektor Universitas Harkat Negeri (UHN)


TEGAL, 9 Agustus 2025 - Yayasan Pendidikan Harapan Bersama melantik Sudirman Said sebagai Rektor Universitas Harkat Negeri (UHN) Periode 2025 - 2029 di Kampus UHN, Tegal pada Sabtu (9/8/2025). UHN merupakan bentuk transformasi dari penggabungan Politeknik Harapan Bersama dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK YMI) Tegal melalui SK Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI No. 624/B/O/2025, yang terbit pada 31 Juli 2025.

Peresmian Universitas Harkat Negeri (UHN) dan pelantikan Rektor UHN dihadiri berbagai pemangku kepentingan baik dari pemerintah daerah atau Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Prof. Aisyah Endah Palupi (Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi/LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah, Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), Sekda Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono, Majelis Ulama Kota Tegal, dan DPRD Kota Tegal. Forkopimda Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang mencakup unsur TNI/Polri dan perwakilannya. Kemudian para mitra pengelola perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, di sekitar Brebes, Tegal, Pemalang, dan wilayah lainnya, para Dewan Pembina, Pengawas, dan pengurus Yayasan Pendidikan Harapan Bersama (YPHB), serta para alim ulama, tokoh masyarakat, dan budayawan.

Rangkaian peresmian UHN dan pelantikan rektor baru juga dibarengi dengan kuliah umum tentang Shaping Future Leaders dari jurnalis senior dan tokoh publik Najwa Shihab. Ratusan mahasiswa dan masyarakat umum mengikuti kuliah umum sekitar 1,5 jam. Sementara peresmian UHN ditandai dengan potong pita oleh Rektor baru, logo baru, dan mobil branding universitas serta penyematan almamater kepada perwakilan mahasiswa.



Sementara itu, Sudirman Said dalam sambutannya menyampaikan, selama proses pengurusan izin universitas, seluruh proses berjalan transparan dan dipandu oleh sistem berbasis IT. Untuk itu, Sudirman mengapresiasi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Dirjen Pendidikan Tinggi, dan Kepala LL Dikti Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Aisyah Endah Palupi atas dukungan, fasilitasi dan motivasi selama proses pengurusan perizinan.

"Peristiwa pagi ini [peresmian UHN dan pelantikan Rektor UHN] menjadi bukti atas keyakinan bahwa interaksi adalah jalan masuk bagi setiap perubahan sehingga mengantarkan ke gerbang hidup baru; menjadi Universitas Harkat Negeri. Universitas Harkat Negeri hadir dengan spirit memperkuat ilmu terapan [applied science] dengan membangun sebanyak mungkin TeFa fasilitas praktik (teaching factory), sebagai sistem pembelajaran berbasis praktik industri nyata," ujar Sudirman Said usai dilantik sebagai Rektor UHN di Tegal, Sabtu (9/8/2025).

Dia menilai UHN masih menghadapi tantangan besar, yakni bagaimana untuk terus menjaga dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pengejaran, riset, dan pelayanan publik sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sudirman Said memiliki pengalaman panjang. Dia pernah menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sudirman Said juga turut berjibaku dalam proses rehabilitas dan rekonstruksi Aceh dan Nias pasca tsunami pada tahun 2004. Menjadi Deputi Badan Rehabilitas dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias, Sudirman bersama alm. Kuntoro Mangkusubroto rekonstruksi Aceh dan Nias pada periode tahun 2005-2009.

Sebelum bergabung menjadi UHN, Poltek Harber menorehkan pencapaian mengesankan, menjadi “Politeknik Swasta Terbaik” di Indonesia berdasarkan SINTA pada tahun 2022, Webometrics Ranking of World Universities tahun 2024, dan yang terbaru berdasarkan Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMI) tahun 2025. Demikian juga dengan STMIK - YMI Tegal terakreditasi “Baik" oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Universitas Harkat Negeri juga akan memberikan pembekalan peserta didik (dan segenap pengasuhnya) dengan nilai-nilai dan perilaku kepemimpinan dan soft skills. Untuk menyambut tantangan dan kesempatan global, UHN juga ingin membekali peserta didik dengan kemampuan berbahasa asing; agar alumni kampus ini tidak saja siap bersaing dalam meraih peluang karir di dalam negeri, tetapi juga di kancah global.

Spirit itu akan diwujudkan dengan penambahan 8 program studi baru, melengkapi 13 program studi yang telah ada sebelumnya di kedua institusi. Masing-masing berpayung pada 3 fakultas, 1 sekolah vokasi, dan 1 pendidikan profesi. Setelah Universitas ini resmi berdiri, maka susunan program studi dan fakultasnya menjadi sebagai berikut:

1.Fakultas Sosial-Humaniora: menaungi 4 program studi:  S1-Ilmu Hukum, S1-Ilmu Komunikasi | S1-Ilmu Manajemen | S1 -Akuntansi
2.Fakultas Psikologi dan Pendidikan: menyelenggarakan 2 program studi: S1 Psikologi; S1-Pendidikan Guru SD
3.Fakultas Sains dan Teknologi: dengan 4 program studi:  | S1 Teknik Informatika;     S1- Sains Data | S1-Sistem Informasi | S1-Teknik Mesin
4.Sekolah Vokasi: dengan 10 program studi  D4 Teknik Informatika | D4 Akuntansi Sektor Publik; D4 Kebidanan; D3 Keperawatan | D3 Farmasi | D3 Perhotelan | D3 Teknik Elektronika| D3 Desain Komunikasi | D3 Teknik Mesin Visual | D3 Akuntansi;
5.Program Pendidikan Profesi: dengan 1 program studi:   S1 Profesi Bidan.

Sudirman berharap agar langkah pengembangan ke depan, UHN dapat menjadi mitra pemerintah dalam mempercepat program-program memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui penguatan program studi yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.  

Dia menilai bahwa Tegal dan sekitarnya layak untuk meneguhkan diri sebagai kota pendidikan dan penelitian  dengan spesifikasi maritim. "Itulah yang menjadi impian kami.  Lokasi Tegal strategis sebab berada di sekitar belahan Jawa Barat dan Jawa Tengah, sehingga bisa merepresentasikan dua kultur utama di Pulau Jawa (Sunda-Jawa) yang, dalam kenyataannya, kita warisi serta praktikkan kekayaan spektrumnya. Tapi, tentu ada juga kultur lain: Tionghoa, Hadrami, Keling, Eropa, Nusa Tenggara, Sumatera, Sulawesi, dll. Pendek kata, ini miniatur Indonesia," tutur Sudirman.

Harkat berasal dari bahasa Arab ḥarakāt. Artinya gerakan, bukan sesuatu yang diam, tetapi sesuatu yang menghidupkan. Dalam artian filosofis, harkat merujuk pada pengakuan bahwa manusia, dan juga bangsa, punya nilai yang tak bisa ditawar, tak bisa dibeli, tak bisa ditundukkan. Maka ketika kita bicara tentang harkat negeri, kita bicara tentang gerakan menuju kemuliaan negeri, sebuah perjalanan panjang yang pantang berhenti. Hal itu menjadi alasan Universitas Harkat Negeri kita niatkan berdiri. Ia bukan sekadar kampus dalam artian fisik; tetapi dapat menjadi sarana pembangun peradaban. Kampus ini harus menjadi tempat lahirnya profesional berkapasitas tinggi, ahli dalam ilmu terapan, menguasai data, teknologi, dan manajemen, namun tetap berpijak pada nurani dan kepentingan publik. 

Komentar