Intelijen AS Bantah Klaim Trump, Situs Nuklir Iran Ternyata Masih Utuh

- Rabu, 25 Juni 2025 | 14:10 WIB
Intelijen AS Bantah Klaim Trump, Situs Nuklir Iran Ternyata Masih Utuh

Gedung Putih telah mengakui penilaian intelijen tersebut tetapi menolak kesimpulannya untuk menghindari rasa malu lebih lanjut bagi Trump, yang membuat keributan tentang serangan yang menurut para ahli merupakan pelanggaran hukum internasional sepenuhnya.


“Kebocoran penilaian yang dituduhkan ini merupakan upaya yang jelas untuk merendahkan Presiden Trump dan mendiskreditkan pilot pesawat tempur pemberani yang melakukan misi yang dieksekusi dengan sempurna untuk melenyapkan program nuklir Iran,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam sebuah pernyataan menanggapi penilaian tersebut.


Pada hari-hari menjelang agresi AS, Israel telah melakukan tindakan agresinya sendiri terhadap Iran, yang mendapat perlawanan keras dari angkatan bersenjata Iran.


Iran dengan tegas menanggapi serangan Amerika terhadap situs nuklir dengan serangan rudal yang menghancurkan di pangkalan militer Al-Udeid yang dikelola AS di Qatar pada hari Senin, 23 Juni 2925 yang mendorong presiden AS untuk menghentikannya, membuat rezim tersebut tidak punya pilihan selain mencari gencatan senjata.


Pejabat Iran juga telah menepis spekulasi tentang pemusnahan program pengayaan nuklir dalam negeri Iran karena agresi Amerika dan berjanji untuk melanjutkannya.


Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi dalam sambutannya pada hari Selasa, 24 Juni 2025 menegaskan kembali bahwa program nuklir negara itu akan terus berkembang meskipun ada tindakan agresi terhadap fasilitas nuklir damai.


Dia mengatakan industri nuklir negara itu sangat mengakar dalam infrastruktur ilmiah dan teknologi dan tidak dapat dibongkar oleh musuh.


“Mereka harus memahami bahwa industri ini berakar di negara kita. Mereka tidak dapat mencabutnya. Mengingat kemampuan dan potensi yang kita miliki, pertumbuhan industri ini harus terus berlanjut. Itu tidak akan dihentikan," kata Kamalvandi.


Sumber: RMOL 

Halaman:

Komentar