GELORA.ME -Penilaian awal intelijen AS menunjukkan bahwa serangan udara Amerika terhadap tiga fasilitas nuklir Iran gagal membongkar elemen inti program nuklirnya, bertentangan dengan klaim yang dibuat oleh Presiden Donald Trump.
Mengutip CNN pada Rabu, 25 Juni 2025, temuan tersebut disusun oleh Badan Intelijen Pertahanan (DIA), unit intelijen utama Pentagon berdasarkan hasil evaluasi pertempuran yang dilakukan oleh Komando Pusat AS (CENTCOM) setelah agresi hari Minggu lalu, 21 Juni 2025.
"Temuan tersebut bertentangan dengan pernyataan berulang Trump bahwa serangan tersebut benar-benar dan sepenuhnya menghancurkan kemampuan pengayaan uranium Iran," demikian pernyataan laporan tersebut.
Saat itu Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga menggemakan klaim Trump dengan mengatakan bahwa ambisi nuklir Iran telah hancur.
Menurut dua sumber yang mengetahui penilaian DIA, persediaan uranium yang diperkaya Iran tetap utuh, dengan salah satu dari mereka mencatat bahwa sentrifus yang menjadi sasaran serangan tersebut mengalami sedikit kerusakan.
"Jadi penilaian (DIA) adalah bahwa serangan AS mungkin membuat Iran memerlukan waktu beberapa bulan, paling lama untuk memulihkan fasilitas nuklirnya," kata sumber tersebut.
Artikel Terkait
Kronologi Kematian Bripda Ariq: Tewas Diduga Dianiaya Senior di Barak Polda Jabar
Susi Pudjiastuti Desak Wamenag Laporkan Gus Elham ke Polisi: Viral Kasus Pelecehan Anak
Briptu Yuli Setyabudi Dihabisi Propam Polda Sulteng, Diduga Gelapkan 12 Mobil Rental
Alasan Kader Gerindra Tolak Budi Arie Setiadi: Dampak dan Analisisnya