#Napas

CHAT Terakhir Abay Fotografer Humas DPRD Makassar Sebelum Tewas Terjebak Api Gedung Dibakar Pendemo

News

CHAT Terakhir Abay Fotografer Humas DPRD Makassar Sebelum Tewas Terjebak Api Gedung Dibakar Pendemo

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 16:10 WIB
200 Lebih Organisasi Sipil Desak Kapolri Listyo Sigit Mundur!

Hukum politik

200 Lebih Organisasi Sipil Desak Kapolri Listyo Sigit Mundur!

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 03:50 WIB
Massa Terbirit-birit Dipukul Mundur di Bawah Hujan Gas Air Mata

Hukum politik

Massa Terbirit-birit Dipukul Mundur di Bawah Hujan Gas Air Mata

Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:35 WIB
Ambulans Lalu Lalang Selamatkan Demonstran di Mako Brimob Kwitang

News

Ambulans Lalu Lalang Selamatkan Demonstran di Mako Brimob Kwitang

Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:30 WIB
Aksi Heroik TNI Selamatkan Warga dari Gedung yang Terbakar

News

Aksi Heroik TNI Selamatkan Warga dari Gedung yang Terbakar

Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:05 WIB
Tembakan Gas Air Membabi Buta saat Massa Coba Jebol Mako Brimob

News

Tembakan Gas Air Membabi Buta saat Massa Coba Jebol Mako Brimob

Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:55 WIB
Gas Air Mata Masuk Rumah Warga, Ibu-Ibu Ngamuk Usir Aparat Pakai Sapu Lidi

News

Gas Air Mata Masuk Rumah Warga, Ibu-Ibu Ngamuk Usir Aparat Pakai Sapu Lidi

Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:20 WIB
NGERI! Detik-Detik Mencekam Ojol Tewas Digilas Rantis Polisi, Mobil Tetap Melaju Dikejar Warga

News

NGERI! Detik-Detik Mencekam Ojol Tewas Digilas Rantis Polisi, Mobil Tetap Melaju Dikejar Warga

Jumat, 29 Agustus 2025 | 02:10 WIB
Detik-detik Mencekam Ojol Tewas Digilas Rantis Polisi, Korban Terseret di Bawah Kolong

News

Detik-detik Mencekam Ojol Tewas Digilas Rantis Polisi, Korban Terseret di Bawah Kolong

Jumat, 29 Agustus 2025 | 00:35 WIB
Penyanyi Senior Yetty Wijaya Meninggal Dunia Diduga saat Sendirian di Rumah

News

Penyanyi Senior Yetty Wijaya Meninggal Dunia Diduga saat Sendirian di Rumah

Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:20 WIB
Tanda-Tanda 24 Jam Terakhir Sebelum Meninggal! Nomor 3 Sering Bikin Keluarga Salah Paham

News

Tanda-Tanda 24 Jam Terakhir Sebelum Meninggal! Nomor 3 Sering Bikin Keluarga Salah Paham

Selasa, 26 Agustus 2025 | 17:35 WIB
Taktik Cerdas di Balik Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ray Rangkuti: Prabowo Menikmati Keuntungan Politik

Hukum politik

Taktik Cerdas di Balik Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ray Rangkuti: Prabowo Menikmati Keuntungan Politik

Senin, 25 Agustus 2025 | 14:35 WIB
Omong Kosong! Bahlil Klaim Lawan Penyakit Pemerintah, Tapi Bungkam Saat Ditanya Soal OTT Korupsi

Hukum politik

Omong Kosong! Bahlil Klaim Lawan Penyakit Pemerintah, Tapi Bungkam Saat Ditanya Soal OTT Korupsi

Senin, 25 Agustus 2025 | 14:25 WIB
Noel, Kutukan IEG (Intrik Ekstrem dalam Gelap)

News

Noel, Kutukan IEG (Intrik Ekstrem dalam Gelap)

Senin, 25 Agustus 2025 | 08:30 WIB
Menkes Bilang Kematian Dik Raya Sukabumi Bukan Karena Cacingan, Lalu Apa?

News

Menkes Bilang Kematian Dik Raya Sukabumi Bukan Karena Cacingan, Lalu Apa?

Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:15 WIB
Horor Sumur Minyak Blora: Sepekan Api Tak Padam, 4 Nyawa Melayang

News

Horor Sumur Minyak Blora: Sepekan Api Tak Padam, 4 Nyawa Melayang

Minggu, 24 Agustus 2025 | 07:15 WIB
MIRIS! 6 Fakta Mengejutkan Kematian Bayi Alesha Usai Operasi di RSUDAM: Terungkap Dugaan Pungli Dokter Rp8 Juta

News

MIRIS! 6 Fakta Mengejutkan Kematian Bayi Alesha Usai Operasi di RSUDAM: Terungkap Dugaan Pungli Dokter Rp8 Juta

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:45 WIB
Demo Jilid II Warga Pati Pada 25 Agustus Batal, Koordinator Enggan Jelaskan Alasan, Ada Apa Ini?

News

Demo Jilid II Warga Pati Pada 25 Agustus Batal, Koordinator Enggan Jelaskan Alasan, Ada Apa Ini?

Rabu, 20 Agustus 2025 | 18:25 WIB
Ibu Balita di Sukabumi Ungkap Keseharian Anaknya sebelum Tewas Dipenuhi Cacing

News

Ibu Balita di Sukabumi Ungkap Keseharian Anaknya sebelum Tewas Dipenuhi Cacing

Rabu, 20 Agustus 2025 | 12:45 WIB
Kisah Bidan Berenang Menyeberangi Sungai, Meminta Maaf kepada Harimau yang Siap Menerkam

News

Kisah Bidan Berenang Menyeberangi Sungai, Meminta Maaf kepada Harimau yang Siap Menerkam

Senin, 18 Agustus 2025 | 16:00 WIB
Eks Wakapolri Prihatin Gas Air Mata di Masjid Agung Pati: Dibangun Kembali Saat Ayah Saya Bupati

Peristiwa

Eks Wakapolri Prihatin Gas Air Mata di Masjid Agung Pati: Dibangun Kembali Saat Ayah Saya Bupati

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 21:35 WIB
Mpok Alpa Ucapkan Kalimat Syahadat Sebelum Meninggal Dunia

News

Mpok Alpa Ucapkan Kalimat Syahadat Sebelum Meninggal Dunia

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 14:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:45 WIB
Permintaan Penting Mpok Alpa kepada Raffi Ahmad sebelum Meninggal Dunia karena Kanker

News

Permintaan Penting Mpok Alpa kepada Raffi Ahmad sebelum Meninggal Dunia karena Kanker

Jumat, 15 Agustus 2025 | 15:15 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

KPK Ungkap Gubernur Riau Abdul Wahid Sempat Kabur Sebelum Ditangkap OTT
2

KPK Ungkap Modus Jatah Preman Gubernur Riau Abdul Wahid dalam OTT, Rp1,6 Miliar Disita
3

Cara Nonton Timnas Indonesia U-17 vs Zambia di Piala Dunia U-17 2025: Link FIFA+ Gratis
4

PSSI Minta Publik Bersabar, Proses Seleksi Pelatih Timnas Indonesia Butuh Waktu
5

Partai Perindo Deklarasi Energi Baru Indonesia: Makna, Tujuan, dan Rencana Menuju Pemilu 2029
6

Proyeksi IHSG Hari Ini 8.150-8.350: Analisis dan Rekomendasi Saham Terkini
7

Pembiayaan BSI untuk UMKM Tembus Rp22,94 Triliun, Tumbuh 12,2% di 2025
8

Palang Merah Bantu Pencarian Sandera Israel, Palestina Terima 45 Jenazah Korban
9

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Uang Rp1,6 Miliar Disita, Sejumlah Pejabat Ditangkap
10

Gubernur Riau Abdul Wahid Ditangkap KPK: Sempat Kabur ke Kafe Sebelum Diamankan
11

Persija Jakarta Raih 3 Kemenangan Beruntun, Emaxwell Souza Ingatkan Tim Tetap Waspada
12

3 Jalur Alternatif Jakarta-Palembang 2024: Rute Tercepat & Termurah
13

Timnas Indonesia U-17 Kalah 1-3 dari Zambia di Piala Dunia U-17 2025
14

KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka OTT, Pengumuman Resmi Besok
15

Roy Suryo Bantah Kabur ke Sydney, Klaim 99,9% Gibran Tak Punya Ijazah SMA