“Prabowo tidak akan melindungi kadernya yang bermasalah hukum,” tegas Jamiluddin dalam pernyataannya. Karena prinsip inilah, langkah Budi Arie dinilai akan sia-sia jika memang tujuannya adalah mencari perlindungan dari tekanan hukum.
Penolakan yang muncul dari sejumlah DPC Gerindra terhadap wacana masuknya Budi Arie juga diduga kuat berangkat dari prinsip yang sama. Partai Gerindra dianggap ingin menjaga integritas dan kredibilitasnya di mata publik.
Dinamika Politik Internal Gerindra
Menanggapi penolakan dari beberapa kader di daerah, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco, merespons dengan santai. Dasco menyebut bahwa dinamika seperti ini adalah hal yang wajar dalam dunia politik.
"Ya namanya dinamika di politik, itu soal tidak menerima, atau ada yang menerima itu kan biasa," kata Dasco. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa partai menganggap pro-kontra tersebut sebagai bagian dari proses internal yang normal.
Kesimpulannya, niat Budi Arie Setiadi untuk bergabung dengan Gerindra akan menjadi langkah yang keliru jika didasari motif mencari perlindungan politik dan hukum. Reputasi Prabowo Subianto yang tegas terhadap kader bermasalah menjadi faktor kunci yang membuat strategi semacam ini tidak akan berhasil.
Artikel Terkait
Setyo Budiyanto Resmi Pensiun Polri, Ini Daftar 22 Perwira di Jabatan Sipil Pascaputusan MK
Nomor Resmi Kemenkeu 0815 9966 662 untuk Konfirmasi Aduan Pajak, Jangan Takut!
Sanae Takaichi Picu Krisis, China Serukan Boikot Wisata ke Jepang
KPK Sita 24 Sepeda, Jam Tangan Mewah, Jeep Rubicon, dan BMW Milik Direktur RSUD Ponorogo