Pengamat politik Rocky Gerung sempat berdebat panas dengan Relawan Jokowi saat diundang dalam acara debat politik di salah satu stasiun televisi besar di Tanah Air.
Adapun kala itu, Rocky Gerung mengkritisi bahwa kondisi pemerintahan di negara ini tengah berada di ambang yang tidak sehat.
Sosok eks dosen filsafat Universitas Indonesia tersebut mengkhawatirkan bahwa Gibran Rakabuming Raka akan membuka pintu untuk sang ayah, Joko Widodo alias Jokowi kembali memimpin.
Lawan debat Rocky Gerung sontak menegaskan bahwa kondisi demokrasi di Indonesia menutup kemungkinan bahwa kondisi tersebut tak akan terjadi.
Rocky Gerung yang tampak tak setuju dengan argumen lawan debatnya itu sontak memperkenalkan istilah Cassandra Paradox.
Rocky merasa senasib dengan sosok tokoh di legenda Yunani bernama Cassandra yang sudah memperingatkan masyarakat Yunani akan kehancuran namun tak ada yang mempercayainya.
"Jadi gini, di dalam sejarah Yunani, ada perempuan bernama Cassandra. Dia adalah seorang perempuan yang oleh dewa dan dewi di Olympus diberikan kecerdasan untuk memperkirakan yang akan terjadi di masa depan," ujar Rocky Gerung dalam sebuah acara debat, dikutip Jumat (26/9/2025).
"Dia dikutuk, bahwa semua yang dia ucapkan tidak satupun rakyat yang percaya,” lanjut Rocky.
Rocky sontak hendak menjelaskan lebih lanjut tentang Cassandra Paradox atau Paradoks Cassandra namun lawan bicaranya tampak tak paham sama sekali.
Alhasil, Rocky lalu memilih untuk walk out alias enggan melanjutkan debat karena sudah dibuat malas.
"Wassalamualaikum. Saya males. lanjutkan aja," ujar Rocky Gerung.
Istilah Paradoks Cassandra memang tak asing lagi di dunia politik, namung asing bagi orang awam. Mari menyelami lebih dalam apa itu Paradoks Cassandra.
Cassandra dikutuk untuk menjadi sosok yang tak dipercaya
Lukisan Cassandra (Public Domain).
Alkisah ada seorang perempuan bernama Cassandra yang menurut legenda Yunani dikisahkan sebagai putri Troya.
Sebagaimana yang ditulis dalam The Cassandra Complex: Living With Disbelief: A Modern Perspective on Hysteria, Cassandra diberikan ilmu yang sangat luas oleh Dewa Apollo.
Apollo memberikan syarat agar Cassandra menerima cintanya. Namun nahas, Cassandra tak bisa memunculkan rasa cinta ke Apollo.
Apollo yang sakit hati kemudian mengutuk Cassandra agar semua orang di dunia tak mempercayainya.
Kendati Cassandra adalah orang yang pintar dan prediksinya akurat, kata-katanya hanya masuk telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri oleh masyarakat Yunani.
Alhasil, Cassandra tak mampu memperingatkan rakyat Yunani akan masa depan yang suram.
Nasib Cassandra akhirnya dirasakan oleh banyak orang, sehingga muncul istilah Paradoks Cassandra di berbagai bidang.
Pertama di bidang psikologi, istilah Paradoks Cassandra dipakai saat seorang punya kekhawatiran akan sesuatu yang akan terjadi tapi tak ada yang mempercayainya.
Istilah Paradoks Cassandra dalam psikologi dikenalkan oleh Laurie Layton Schapira. Schapira mengamati bahwa banyak pasangan yang akhirnya harus menahan pil pahit karena khawatir akan sesuatu hal yang akan terjadi namun pasangannya menilai itu hanya sebuah perasaan belaka.
Paradoks Cassandra juga dipakai di berbagai bidang pengetahuan, seperti politik hingga kelingkungan.
Banyak aktivis lingkungan yang telah memberikan peringatan akan perubahan iklim, namun kerap mendapat respon yang tak memuaskan.
Peringatan mereka akhirnya diabaikan dan diremehkan, tanpa diterima sebagai fakta yang nyata.
Adapun contoh Paradoks Cassandra di dunia politik adalah kala Dean Phillips memberikan peringatan kepada Joe Biden akan tantangan dalam Pemilihan Presiden tahun 2024 namun akhirnya tak digubris oleh Biden.
Biden akhirnya kalah dan kursi pemerintahan dimenangkan oleh Donald Trump.
Sumber: suara
Foto: Rocky Gerung. (Youtube Mahfud MD Official)
Artikel Terkait
Waka BGN Nanik Deyang: Mau Punya Jenderal Sekalipun, Dapur MBG Nakal Akan Ditutup!
Pansus DPRA Ungkap Tambang Ilegal Setor Rp 350 M per Tahun ke Penegak Hukum
Jokowi Tirukan Gerakan Prabowo Hentak Podium saat Pidato di PBB: Sangat Bagus
Pansus DPRA Ungkap Tambang Ilegal Setor Rp 350 M per Tahun ke Aparat untuk Uang Keamanan