Telak! Presiden Prancis Skakmat Donald Trump Soal Kemerdekaan Palestina

- Rabu, 24 September 2025 | 20:15 WIB
Telak! Presiden Prancis Skakmat Donald Trump Soal Kemerdekaan Palestina




GELORA.ME - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengajarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang pentingnya pengakuan kemerdekaan Palestina


Di hadapan Trump, Macron menjelaskan mengapa pada akhirnya Prancis, Inggris, dan Kanada memilih mengakui negara Palestina. 


Hal itu dijelaskan Macron usai Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat pada Selasa (23/9/2025).


Macron menjelaskan bahwa semua pihak juga ingin ada gencatan senjata di Gaza


Namun selama dua tahun ini sejak serangan 7 Oktober 2023 justru situasinya tidak berubah dan bahkan semakin memburuk. 


“Setelah dua tahun perang, sekarang apa hasilnya?” tanya Macron tegas kepada Trump. 


Saat ini kata Macron, Israel juga sudah berhasil menghabisi para pemimpin Hamas. Namun nyatanya hal itu tidak mengurangi intensitas perang di Gaza.


Sebab para pejuang-pejuang Hamas lainnya akan terus bermunculan. 


Maka menurut Macron perlu ada perspektif politik untuk bisa menghentikan perang di Gaza.


“Jadi membubarkan Hamas tidak tepat ternyata, jadi kita butuh proses yang lebih matang lagi dalam penyelesaian konflik ini,” jelas Macron. 


Macron pun nampak kesal dengan Trump yang seakan-akan menyebut korban serangan Hamas 7 Oktober 2023 hanya ada di pihak Israel dan Amerika Serikat. 


Serangan tersebut juga kata Macron banyak menimpa warga Prancis. 


Namun menurut Macron, saat ini yang harus dilakukan adalah perspektif politik baru untuk menghentikan perang di timur tengah. 


Sebelumnya Macron menjadi co-host dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Dua Negara atau two state solution untuk solusi Israel-Palestina.


KTT tersebut berlangsung di New York, Amerika Serikat jelang Sidang Majelis Umum PBB pada Senin (22/9/2025). 


Setelah KTT berlangsung, perjalanan Macron di New York pun langsung terganggu. Tidak diketahui apakah gangguan ini atas kesengajaan atau bukan dari pemerintah Amerika Serikat. 


Pasalnya, sekelas kepala negara seperti Macron tidak bisa menyeberang di sebuah jalan di New York usai menghadiri KTT. 


Macron hingga menunggu 30 menit di persimpangan jalan lantaran dirinya diberhentikan oleh Kepolisian setempat. 


Alasan polisi melarang Macron menyeberang ialah karena iring-iringan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hendak melintas.


Sumber: Tribun

Komentar