GELORA.ME - Presiden Prabowo Subianto dan beberapa peserta KTT tentang Palestina di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, AS, memberikan tepuk tangan ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato.
Tepuk tangan itu terjadi ketika Macron menyatakan Prancis mengakui Palestina.
Dalam KTT itu, Presiden Macron selaku co-chair bersama Arab Saudi, menjadi pembicara pertama, diikuti Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
KTT itu berlangsung pada Senin (22/9) siang waktu New York.
Pidato Macron
Dalam pidatonya, Macron mengakui Palestina sebagai negara. Macron juga menyerukan perdamaian.
"Hari ini, saya menyatakan bahwa Prancis mengakui Negara Palestina," ujar Macron.
Macron mengatakan tujuan utama hadir di KTT untuk menciptakan kedamaian. Macron menyebut waktunya sudah tiba untuk perdamaian.
"Inilah alasan utama mengapa hari ini, di ruang sidang ini, kita harus membuka jalan bagi perdamaian," kata Macron.
"Inilah tanggung jawab kita, untuk melakukan segala daya upaya kita guna menjaga kemungkinan solusi dua negara," imbuhnya.
Dilansir BBC, Selasa (23/9/2025), Macron menyatakan saat ini 'waktu perdamaian telah tiba'.
Dia juga mengatakan 'tidak ada yang membenarkan perang yang sedang berlangsung di Gaza'.
Macron mengatakan Belgia, Luksemburg, Malta, Andorra, dan San Marino juga akan mengakui Negara Palestina, setelah Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal mengumumkan pengakuan.
Macron juga meminta Israel menghentikan perang. Dia juga meminta sandera Israel yang ditawan Hamas dibebaskan.
Dia juga mengingatkan tentang 'bahaya perang tanpa akhir' dan mengatakan 'kebenaran harus selalu menang atas kekuatan'.
"Kita harus melakukan segala upaya untuk menjaga kemungkinan solusi dua negara yang akan mempertemukan Israel dan Palestina dalam perdamaian dan keamanan," kata Macron.
Lebih lanjut, Macron juga mengatakan Prancis siap berkontribusi pada 'misi stabilisasi' di Gaza dan menyerukan pemerintahan transisi yang melibatkan Otoritas Palestina (PA) yang akan mengawasi pembubaran Hamas.
Dia mengatakan Prancis hanya akan membuka kedutaan besar untuk negara Palestina ketika semua sandera yang ditawan Hamas dibebaskan dan gencatan senjata telah disepakati.
Prabowo Standing Ovation
Aksi Prabowo memberikan tepuk tangan ketika Macron mengumumkan Prancis mengakui Palestina diikuti para delegasi Indonesia. Prabowo berdiri sambil menepuk kedua tangannya.
Adapun anggota delegasi Indonesia yang ikut standing ovation di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri HAM Natalius Pigai, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.
Apresiasi sama diberikan oleh hampir seluruh delegasi peserta KTT, termasuk Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour.
Prabowo juga menyampaikan pidato dalam KTT ini. Prabowo menekankan dunia harus mengakui Negara Palestina.
"Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza," kata Prabowo dalam bahasa Inggris di Markas PBB.
Prabowo mengatakan prioritas utama saat ini adalah mengakhiri perang. Prabowo menekankan perdamaian harus segera dicapai.
"Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan Indonesia siap mengambil langkah menuju perdamaian. Indonesia juga bersedia mengirimkan pasukan perdamaian.
"Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian," katanya.
Sumber: Detik
Artikel Terkait
Kontroversi Zakir Naik dan Penggunaan Rumor Kesehatan Sebagai Senjata
Sastrawan Kritik Prabowo di PBB: Bicara Perdamaian Dunia Tapi Polisi Suka Tangkapi Orang Tak Bersalah!
Politisi PDIP Arif Rahman Dilaporkan ke Polisi Karena Menoyor Kepala, Ini Cerita Ahmadi Madong
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 13 Triliun hingga September 2025