Integritas UI dan ITB Disorot, Rocky Gerung: Transaksi Politik dan Barter Kekuasaan Rusak Kampus

- Jumat, 08 Agustus 2025 | 09:40 WIB
Integritas UI dan ITB Disorot, Rocky Gerung: Transaksi Politik dan Barter Kekuasaan Rusak Kampus


Reputasi akademik Indonesia menghadapi tantangan serius setelah 13 universitas, termasuk dua institusi papan atas, Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), masuk dalam Research Integrity Risk Index.

Daftar yang dikembangkan oleh Profesor Lokman Meho dari Universitas Amerika di Beirut ini mengindikasikan adanya keraguan terhadap integritas riset yang dihasilkan.

Menanggapi temuan yang menggemparkan ini, akademisi sekaligus pengamat publik, Rocky Gerung, menegaskan bahwa masalah ini bukanlah hal baru.

Ia bahkan menyatakan hal itu merupakan puncak dari akumulasi persoalan internal yang telah lama mengakar di dunia pendidikan tinggi Indonesia.

Sebagai figur yang pernah mengajar di UI, Rocky menyoroti adanya indikasi kuat kemunduran standar akademik.

Ia merujuk pada beberapa insiden, termasuk penganugerahan gelar doktor yang kontroversial kepada Bahlil Lahdalia hingga dicabut kembali oleh UI, sebagai salah satu manifestasi dari masalah integritas tersebut.

"Senyap atau terbuka tetap ada tukar tambah di dalam kasus-kasus di mana UI melakukan, memburukkan diri sendiri dengan memberi gelar profesor yang sebetulnya belum pantas,” kata Rocky dalam siaran YouTubenya, dikutip Kamis (7/8/2025).

"Meluluskan ujian doktor yang sebetulnya jauh dari kejurniaan akademis. Jadi hal-hal itu yang relevan hari ini mengikuti teguran asing buat Indonesia, UI, dan ITB adalah contoh-contoh dari universitas yang tidak berintegritas. Karena itu teguran moral yang tidak main-main," katanya.

Rocky Gerung berpendapat bahwa akar masalahnya terletak pada kompromi institusi pendidikan dengan kekuatan politik dan kekuasaan, yang melahirkan transaksi-transaksi pragmatis.

Menurutnya, Indonesia harus berani secara terbuka mengakui problem sistemik ini.

"Saya pikir kita harus berani mengakui banyak persoalan di universitas Indonesia yang belakangan ini berbunculan ya itu tadi. Ada kepentingan politik, transaksi akademis berupa barter dengan kekuasaan," jelasnya.

Jika praktik semacam ini terus dinormalisasi, Rocky mengkhawatirkan dampaknya akan sangat destruktif bagi marwah UI dan institusi pendidikan tinggi lainnya.

Padahal, seharusnya kampus menjadi benteng kehormatan dan prestise intelektual.

"Ada pragmatisme yang bila kita biarkan ini akan semakin merusak UI sebagai sebuah institusi yang seharusnya menjadi sangat terhormat dan prestisius," katanya.

Sumber: suara
Foto: Rocky Gerung/Net

Komentar