GELORA.ME -Isu penolakan Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia yang diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memantapkan strategi politik jelang Pilpres 2024.
Begitu analisis pengamat politik Citra Institute, Efriza, menanggapi pemanggilan Menhan Prabowo Subianto oleh Jokowi sebagai buntut dari penolakan proposal itu oleh Ukraina.
"Jadi Jokowi lebih ingin membawa drama dalam istana," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/6).
Menurutnya, rencana Jokowi memanggil Prabowo ke Istana bukan karena membuat kebijakan sendiri, dan tanpa diketahui dia.
Tetapi, dosen Ilmu Pemerintahan ini menilai Jokowi tak mau kehilangan peluang mencalonkan Prabowo pada Pilpres 2024.
Artikel Terkait
Pengakuan Yusril Ihza Mundur Demi Gus Dur Jadi Presiden 1999: Fakta Sejarah yang Terungkap
KPK Selidiki Aliran Dana Iklan BJB: Aura Kasih Diperiksa Terkait Ridwan Kamil
Eks Menteri ESDM Sudirman Said Diperiksa Kejagung Kasus Korupsi Minyak Mentah Petral
Hashim Bantah Tegas: Prabowo Tidak Punya Lahan Sawit di Sumatera, Ini Faktanya