Maruli menyatakan bahwa prajurit TNI AD di lapangan bekerja dalam tiga shift (pagi, siang, malam) untuk mempercepat pembangunan jembatan. Upaya ini dilakukan agar aktivitas masyarakat di daerah terdampak bencana dapat segera normal kembali.
"Kalau tidak begini kami tak bisa mencapai target," ujar Dansatgas Pembangunan Jembatan tersebut. Bencana sebelumnya menyebabkan banyak jembatan terputus di tiga provinsi di Sumatera.
Progres Pembangunan 43 Jembatan Bailey di Sumatera
Lebih lanjut, Maruli memaparkan bahwa TNI AD sedang membangun total 43 jembatan bailey di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dari jumlah tersebut, 12 jembatan telah selesai dibangun dan 15 lainnya dalam proses pengiriman peralatan dari Jakarta.
"Enam jembatan bailey sedang dalam proses pemasangan," jelasnya. Dia juga mengungkap bahwa Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pertahanan telah mencari 100 unit jembatan bailey dari luar negeri untuk mendukung penanganan bencana di seluruh Indonesia.
Konferensi pers ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menko PMK Pratikno, Mendagri M Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prasetyo.
Artikel Terkait
Pelaku Pengibar Bendera GAM di Lhokseumawe Diamankan Bawa Senpi Colt M1911 dan Sajam
TNI Dikecam Koalisi Masyarakat Sipil atas Tindakan Represif di Aceh, DPR Diminta Panggil Panglima
Kronologi Lengkap Pembunuhan Mahasiswi oleh Oknum Polisi di Kalsel: Hubungan Intim di Mobil Berujung Maut
Sweeping Truk Bantuan di Aceh: TNI-Polri Sita Bendera Bulan Bintang, 1 Relawan Luka