“Jadi pengakuan pelecehan seksual itu tidak pernah, dia hanya pernah bercerita saya ini sedang dirusak sama bapak saya itu pengakuannya, yang dirusak ini bukan berarti merusak secara seksual, akan tetapi karena ada keinginan dari anaknya yang tidak pernah ditepati oleh bapaknya, jadinya hatinya itu rusak karena bapak saya ini,” papar Tohri.
“Rusak hati saya ini sama bapak saya, akan tetapi orang-orang menterjemahkah lain (pelecehan seksual, red),” terangnya.
Ditanya terkait oknum yang melakukan penculikan tersebut, ia tidak bisa menjelaskan detail.
Tapi, ia mendesak Polisi untuk melakukan penyelidikan dan menangkap oknum tersebut.
“Itu yang sementara belum kami sebutkan oknum orang itu, biarkan Polisi yang bekerja melakukan penyelidikan, akan tetapi kami telah menyiapkan bukti-bukti dan saksi-saksi untuk keperluan polisi,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, SS diduga jadi korban pengeroyokan oleh warga Sekotong karena diduga telah menyetubuhi anak kandungnya.
Dugaan persetubuhan itu dibantah langsung anaknya melalui pihak keluarga dekat korban.
Sumber: ntbsatu
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Siak: Motif Gara-Gara Hotspot Dimatikan Mengejutkan
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat