Mahfud MD Bongkar Praktik Jatah Akpol & Bayar untuk Jabatan Brigjen di Polri

- Senin, 22 Desember 2025 | 21:50 WIB
Mahfud MD Bongkar Praktik Jatah Akpol & Bayar untuk Jabatan Brigjen di Polri

Lebih mengejutkan, Mahfud mengungkap adanya dugaan praktik transaksional di luar mekanisme resmi. Ia mencontohkan adanya 'biaya' yang harus dikeluarkan anggota untuk mengikuti pendidikan tertentu demi promosi jabatan strategis, seperti pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

"Bahkan, orang ikut Sespim (Sekolah Staf dan Pimpinan Polri) agar dapat Brigjen, dan sebagainya itu bayar. Bayar ke siapa? Ya bayar ke temannya yang ngurus," ujar Mahfud.

Praktik ini sulit terdeteksi karena dilakukan di 'bawah tangan'. "Kalau ditanya di rekeningnya Polri, enggak ada, kan, tidak boleh bayar itu," lanjutnya.

Sistem Jatah Warnai Rekrutmen Akpol

Kritik juga ditujukan pada pintu masuk menjadi perwira polisi melalui Akademi Kepolisian (Akpol). Mahfud menyebut proses rekrutmen calon taruna kini diwarnai sistem penjatahan yang mengabaikan prinsip meritokrasi.

"Jadi rekrutmen mau masuk Akpol juga sekarang sudah pakai jatah-jatahan juga. Sehingga produk-produk beberapa tahun terakhir ini tidak selektif sebenarnya, tapi karena kedekatan hubungan, karena hubungan politik, dan sebagainya," beber dia.

Temuan Sedang Didalami untuk Cari Solusi

Berbagai temuan mengkhawatirkan ini tidak hanya menjadi catatan, tetapi sedang dalam proses pendalaman intensif oleh tim KPRP untuk dicarikan solusi permanen. "Itu semua menjadi bahan diskusi yang cukup mendalam, dan itu nanti akan diputus melalui masukan-masukan," pungkas Mahfud MD.

Halaman:

Komentar