Membaca Manuver di Balik Arahan Jokowi “Prabowo-Gibran 2 Periode”
Oleh: Tara Palasara
Karena:
Pak Jokowi atau “Pak Jokowi” (orang-orang dibelakang Jokowi) paham, bahwa berdasarkan fakta sejarah, sejak Pilpres dilaksanakan secara langsung maka Presiden periode pertama selalu menang di Periode Kedua. SBY dan Jokowi selalu jadi pemenang di periode kedua.
Untuk itu, hasrat menyandingkan kembali Gibran dengan Prabowo ADALAH PILIHAN PALING LOGIS daripada memajukan Gibran untuk nyapres sendiri di 2029.
Ini diluar topik, emangnya ada partai yang akan mengusung Gibran?
◼️Pembahasan selanjutnya: Apakah Pak Prabowo akan kembali mengajak Gibran untuk maju di Kontestasi Pilpres 2029?
Jawabannya: Belum Tentu!
Lagi-lagi bisa dilihat dari fakta sejarah, bahwa: baik SBY maupun Jokowi, di periode pertama itu mengambil pasangan yang bisa menjadi Vote Geter untuk mendongkrak elektabilitas. Kebetulan dalam hal ini adalah orang yang sama, yaitu Jusuf Kalla.
Tetapi lihat saja ketika sudah punya personal branding yang memadai di periode pertama, baik SBY maupun Jokowi, di Pilpres Kedua memilih pendamping yang secara kedudukan politik praktis hanya”PELENGKAP” saja, yaitu Budiono dan Ma’ruf Amin.
Tentunya, pihak Prabowo akan terus berkalkulasi, apabila jadi nyapres kembali di periode kedua.
Catatan: lain daripada itu, secara pribadi saya memahami manakala “Kelompok Oposisi” yang dimotori oleh Roy Suryo DKK habis-habisan “fighting” mengenai “Dugaan Ijasah Palsu” Gibran, ya karena (antara lain) dengan cara ini –tentunya jika berhasil– karir politik Gibran bisa dihentikan.
◼️Pembahasan terakhir:
Bagaimana kans menang Prabowo, apabila maju lagi di Pilpres 2029? Akankah mendapatkan “semacam privilese politik” sebagaimana yang diperoleh oleh SBY dan Jokowi sehingga sukses untuk memenangkan periode kedua???
Jawabannya: Terjadi kompleksitas politik praktis YANG BERBEDA saat SBY dan Jokowi memimpin, dengan saat Pak Prabowo memimpin sekarang.
Bisa digambarkan dengan uraian sederhana: Berbeda dengan SBY dan Jokowi, saat ini Pak Prabowo nyaris tidak memiliki rivalitas yang berarti di belantara politik praktis Indonesia. Semua dirangkul…. Semua diakomodasi….
Balik lagi ke topik, MESKIPUN Pak Prabowo (nyaris) tidak memiliki rival politik yang memadai di konstelasi politik praktis Indonesia, AKAN TETAPI ada Kekuatan Dahsyat yang terbukti sukses menekan Pak Prabowo yaitu “Pilar Media Sosial”.
Bisa dicermati, pada era Jokowi kurang dahsyat apa demonstrasi menentang Revisi UU KPK dah RUU Omnibus Law, ‘toh Pak Jokowi “lenggang kangkung”.
Berbeda dengan Pak Prabowo yang akhirnya ikut turut “menekan” DPR untuk mengakomodasi tuntutan penuntasan RUU Perampasan Aset, meski harus terus-menerus dipantau itu sekedar gimmick politik ataukah tidak.
Kenapa Pak Prabowo menuruti? Karena (pada saat Agustus kemarin) Medsos menjadi Kekuatan yang liar, bar-bar dan agitatif serta provokatif.
Sekapasitas BIN dan BAIS TNI saja tidak berdaya untuk mengantisipasi. (jika diuraikan, bisa lebih panjang lebar lagi)
MAKANYA, jawaban finalnya: Pak Prabowo tidak lagi memiliki “privilese politik” sebagaimana yang dimiliki oleh SBY dan Jokowi untuk dengan mudah menang di Pilpres Kedua *apabila jadi ikut.
Untuk Pilpres 2029 mendatang:
Disamping faktor-faktor yang selama ini memengaruhi kemenangan kontestasi seperti: Dana, Dukungan Partai, Citra Diri, Karakter Pemilih (mental amplop atau tidak) …..
Media Sosial (akan) jadi poros tersendiri yang berkontribusi signifikan untuk memenangkan atau mengalahkan (siapapun) Kandidat Presiden.
🔴Pembahasan penutup:
Banyak yang mengecam Pak Jokowi, karena “nggege mongso” (ambisius terlalu dini), tetapi bagi saya pribadi justru itu bagus untuk PULA MENGANTISIPASI SECARA DINI skenario politik di Pilpres 2029. ***
Artikel Terkait
Pesan Wapres Gibran Untuk Siswa Sekolah Rakyat di Palembang: Belajar Mandiri, Pakaian Dicuci Sendiri!
Mengejutkan! Pengamat Sebut Jokowi Siapkan Rencana Politik Jangka Panjang: Gibran dan Kaesang Jadi Andalan?
VIRAL Cuitan Lama Akun Fufufafa Saya Tidak Tamat SD, Pengamat: Ini Betul Si Gibran?
PDIP Mulai Dibidik? Viral Video Diduga Puan Maharani Sedang Pesta Miras!