Gibran Diduga Mulai Kehilangan Pengaruh di Kalangan Parpol Pendukung

- Selasa, 12 Agustus 2025 | 18:10 WIB
Gibran Diduga Mulai Kehilangan Pengaruh di Kalangan Parpol Pendukung


Sikap Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka tak menyalami para ketum parpol di acara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu, 10 Agustus 2025, disinyalir karena merasa kehilangan pengaruh di kancah politik nasional.

Pengamat politik Citra Institute, Efriza mengamati, Gibran berjalan dengan kondisi politik saat ini dengan terdampak adanya gerakan pemakzulan yang dilayangkan Forum Purnawirawan TNI.

Menurut Efriza, sikap tak menyalami Ketua Umum Partai  Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, hingga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, hanya bahasa politik.

"Sikap Gibran ini ditengarai karena Gibran merasa tidak didukung oleh para ketua umum partai-partai politik," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa, 12 Agustus 2025.

Magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) itu memandang, para ketum parpol tidak berusaha menggagalkan usaha Forum Prajurit Purnawirawan TNI untuk memakzulkan Gibran.

"Ini juga diyakini Gibran sudah mulai cemas karena pengaruh ayahnya (Presiden ke-7 RI Joko Widodo) mulai menurun drastis karena loyalitas," tuturnya.

Lebih lanjut, Efriza menyampaikan sebab-sebab yang memungkinkan Gibran kecewa dengan tiga parpol tersebut. 

"Jika membedah ke AHY, dianggap karena menyembul ke permukaan seperti media sosial bahwa AHY yang pas menggantikan Gibran," urainya.

"Sedangkan, ke PAN dan PKB dianggap mereka sangat loyal kepada Prabowo, sedangkan ke Bahlil dianggap pasca isu munaslub ternyata tidak lagi kuat loyalitasnya ke mantan presiden Jokowi," pungkas Efriza. 

Sumber: rmol
Foto: Gibran Rakabuming Raka/Ist

Komentar