Mengenai duit Rp7 triliun ini, Andre melihat belum ada penjelasannya sampai sekarang.
"Siapa saja atau pihak mana saja yang makan duit rakyat sebanyak itu," kata Andre.
Andre menerangkan, proyek BTS ini sudah berjalan sejak tahun 2006. Tapi, baru terbentur masalah pada anggaran tahun 2020.
"Ketika anggaran itu hendak dipertanggungjawabkan pada Desember 2021, ditemukan fakta tentang tidak adanya pembangunan menara BTS seperti yang sudah dianggarkan. Alias proyek bodong," kata Andre.
Ujungnya, lanjut Andre, kerugian yang dihitung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ditaksir mencapai Rp8,03 triliun. Sementara dana yang digulirkan untuk mendanai proyek ini mencapai Rp10 triliun.
"Dalam proses peradilan salama ini baru sekitar Rp1 triliun yang terungkap. Maka sekarang yang masih perlu dikejar informasi lengkapnya kemana duit yang tujuh triliun itu," demikian Andre.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KPK Beberkan Uang Hasil Pungli Gubernur Riau untuk Biaya Plesiran ke Inggris & Brasil
Kritik Agus Pambagio: UI Bukan Perusahaan, Bahaya Corporate Culture di Kampus
Gubernur Riau Abdul Wahid Pakai Uang Hasil Pemerasan Rp2,25 Miliar untuk Pelesiran ke Inggris & Brasil: Fakta KPK
MKD Tak Penuhi Tuntutan 17+8: 5 Anggota DPR RI Diadili, Tak Ada yang Dipecat