Kemudian, Andi melanjutkan dirinya semakin ragu dengan suara Prabowo sama dengan mentalnya. Andi mengatakan Prabowo bukan strong leader, melainkan chicken.
Makna kardus bagi Andi adalah mudah dilipat atau dibentuk. Baginya, kardus itu seharusnya menjadi seperti batu yakni keras pendirian terhadap sesuatu tapi punya hitungan.
"Saya juga kaget itu bisa jadi viral, yang saya maksud jenderal kardus itu kardus itu kan gampang dilipat-lipat gampang dibuat bentuk a,b,c. Harusnya jadi seperti batu gitu keras pendirian terhadap sesuatu tapi punya hitungan. Itulah seorang jenderal menurut saya," kata Andi ketika ditemui usai bertemu SBY, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/08/2018).
Alasannya menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus karena Prabowo telah melakukan sesuatu di luar pengetahuan Demokrat. Andi mengatakan adanya transaksional yang tidak diketahui partainya.
Saat dikonfirmasi, maksud transaksional itu adalah informasi terkait Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden karena telah diberi Rp500 miliar ke PAN dan PKS. Andi mengatakan kemenangan Pemilu 2019 ditentukan oleh uang, tetapi sosok calonnya.
"Itu yang membuat saya menyebutnya jadi jendral kardus. Jendral kardus itu jendral yang enggak mau mikir artinya. Uang adalah segalanya," ucapnya.
Sumber: suara
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Sidang Gugatan Ijazah Gibran: Saksi Ahli Akan Hadir di Sidang 10 Desember 2025
Reaksi Jokowi Soal Logo Projo Dihapus: Dukung Prabowo, Benarkah?
Ustaz Abdul Somad Bantah Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Ini Faktanya
Projo Gabung Gerindra: Kuda Troya Jokowi untuk Dua Periode Prabowo-Gibran?