“Politik itu adalah rekam jejak,” ujar Denny.
Padahal, di sisi lain, Denny menuturkan PSI pernah menyatakan mendukung Jokowi untuk menjabat tiga periode. Selain itu, dari segi umur, kalau masih mendukung Jokowi tentu sudah jelas tidak lagi muda. Denny juga menyinggung dukungan PSI kepada Kaesang di Depok, Bobby Nasution di Sumatra Utara, dan Gibran di Solo. Bahkan, kata Denny, PSI bisa ditebak menduku Gibran untuk capres.
“Jika MK mengubah syarat umur, nyata-nyata bertentangan dengan statemen politik Sekjen PSI soal menolak dinasti, di tahun 2015,” kata Denny.
Denny mengatakan sikap PSI ini sudah tersimpan dalam jejak digital. Menurut dia, jejak digital ini bisa digunakan untuk menyoal konsistensi PSI. Ia menuduh jargon PSI yang mengatakan "Tegak Lurus Pada Jokowi" sebagai jargon "manut" atau ikut apapun sikap politik Jokowi.
Ketua Umum Partai solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha Djumaryo, belum merespons permintaan Tempo untuk menanggapi cuit Denny Indrayana. Begitu pun pesan Tempo kepada juru bicara Dewan Pimpinan Pusat PSI, Francine Widjojo, belum berbalas.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Benny K Harman Tolak Pilkada oleh DPRD, Desak Pertahankan Pemilihan Langsung
Buni Yani Klaim Kejahatan Jokowi Lebih Besar dari Korupsi Najib Razak: Analisis & Kontroversi
KPK Selidiki Kasus Korupsi Kuota Haji 2024: Tersangka, Kronologi, dan Update Terbaru
Kedekatan Sarjan dengan Gibran Diduga Kunci Proyek Suap Bekasi, KPK Diminta Usut Tuntas