GELORA.ME - Peristiwa pengeroyokan terhadap seorang perwira TNI AL bernama Letda Abu Yamin di Terminal Arjosari, Malang, Jawa Timur, menjadi perhatian khusus pihak berwajib, termasuk rekan-rekan satu kesatuan
Seperti diketahui, Letda Abu Yamin babak belur usai dikeroyok enam preman di terminal tersebut
Abu Yamin mengalami luka parah hingga dilarikan ke rumah sakit
Tiga pelaku dibekuk tak lama usai peristiwa pengeroyokan
Tiga lainnya, masih diburu karena melarikan diri
Sejumlah warganet menyebut, Terminal Arjosari memang rawan terhadap aksi premanisme
Buntut peristiwa pengeroyokan itu, sejumlah prajurit TNI berjaga di sekitar terminal, membuat para preman tak lagi mengintimidasi penumpang
Juru panggil penumpang bekerja di pintu masuk dan memandu setiap penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan dengan bus.
Pada pukul 11.00 WIB, ada seorang TNI AL dengan seragam dinas di pintu masuk penumpang.
Beberapa di antaranya petugas dengan pakaian sipil.
Mereka mengawasi kondisi lapangan dan sesekali berbicara untuk koordinasi.
Petugas Kementerian Perhubungan RI di Terminal Arjosari, Beledug, mengatakan bahwa aktivitas penumpang sudah berjalan seperti biasa.
Beledug mengaku sempat membantu perwira TNI AL tersebut ketika darah banyak keluar dari wajahnya.
"Kondisi sudah berjalan seperti biasa hari ini. Informasi lebih lanjut ada di Kepala Terminal," paparnya kepada SURYAMALANG.COM.
Selain petugas dari TNI AL, juga terlihat Babinsa Arjosari dari TNI AD, pun seorang petugas berseragam kepolisian.
Sosok Letda Abu Yamin
Letda Laut (PM) Abu Yamin adalah anggota Polisi Militer Lantamal V Surabaya.
Juari, seorang pedagang asongan di Terminal Arjosari mengaku sering ditraktir minum kopi oleh korban.
"Sering sekali beliaunya ke sini. Mengajak minum kopi, orangnya baik."
"Bahkan saya sering diingatkan untuk salat berjamaah," kenang Juari yang ditemui SURYAMALANG.COM di Terminal Arjosari, Sabtu (28/6/2025).
Bahkan Juari menunjukan nomor ponsel yang ia simpan atas nama korban. Hal itu menunjukan kedekatan antara korban dengan Juari.
"Ini loh nomornya beliau," kata Juari sambil menunjukan ponselnya.
Korban dikenal sering berada di Terminal Arjosari selepas dinas. Ketika sedang libur pun, korban juga sering datang ke terminal.
"Kalau sedang libur, ke sini ya pakai celana pendek begitu," imbuh Juari.
Saat peristiwa terjadi, Juari tidak berada di lokasi.
Malam itu, ia sedang libur bekerja.
Lelaki yang sudah 31 tahun berdagang asongan di Terminal Arjosari itu mengetahui keributan dari status WhatsApp rekan-rekannya.
"Saat itu saya libur, tapi saya ke lokasi pukul 10 malam."
"Saat itu sudah banyak petugas dari TNI dan Polri di lokasi. Sedangkan para pelaku sudah tidak ada," katanya.
Juari mengaku kenal dengan para pelaku.
Dikatakannya, para pelaku yang tertangkap saat ini masih memiliki hubungan kekerabatan.
"Satu pelaku yang ditangkap dulunya pedagang asongan, lalu berpindah menjadi juru panggil penumpang."
"Saya kenal dengan mereka. Mereka masih bersaudara," kata Juari.
Artikel Terkait
Perempuan 51 Tahun Tewas di Hotel Lestari Banyuwangi Usai Bercengkrama dengan Pria 31 Tahun
Muhammad Kenzie Alfarizi Hilang di Bungo: Kronologi & Perkembangan Terbaru Pencarian 2025
Perubahan Sikap Bilqis Pasca Penculikan: Ayah Ungkap Perilaku Agresif & Proses Trauma Healing
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Motif Ketidaksukaan pada Kakak Kelas dan Pengaruh Konten Ekstrem