Dia kemudian dipindahkan ke penerbangan KLM ke Amsterdam, tetapi penerbangan itu juga dibatalkan.
“Saya tiba di Amsterdam sekitar jam tiga pagi kemarin, menunggu penerbangan berikutnya sekitar jam 4.50 pagi, dan kemudian menyadari ada antrian besar di tengah bandara,” katanya kepada kantor berita PA.
“Orang-orang menuju pintu keluar atau meja KLM, yang mengoperasikan penerbangan menuju saya tumpangi oleh Qatar,” kata Mahasiswa itu.
"Kemudian saya melihat ke papan dan menyadari bahwa penerbangan saya dibatalkan."
KLM memesannya penerbangan baru ke Edinburgh yang berangkat pada hari Rabu, tetapi dia harus bermalam di Bandara Amsterdam menunggu penerbangan.
Creed menjelaskan bahwa "tidak ideal" tidur di tempat tidur lipat dengan "bantal dan selimut" di bandara.
Dia berkata: "Mereka membantu orang dalam jangka waktu yang lama, antriannya panjang, dan hanya ada empat atau lima agen yang mencoba membantu orang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabar4.com
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat
3 Polisi Mabuk di Medan Tabrak Pejalan Kaki Hingga Kritis: Kronologi & Sanksi yang Dijatuhkan
Sopir Ambulans Ciamis Tewas Usai Tugas, Diduga Korbankan Nyawa karena Kelelahan dan Sakit Lambung