Kronologi Kematian Bripda Ariq: Tewas Diduga Dianiaya Senior di Barak Polda Jabar

- Jumat, 14 November 2025 | 18:25 WIB
Kronologi Kematian Bripda Ariq: Tewas Diduga Dianiaya Senior di Barak Polda Jabar

Proses penyelidikan pun digelar. Tim penyidik telah melakukan pemeriksaan di TKP, menyita sejumlah barang bukti termasuk ponsel, serta memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Polda Jabar melalui pernyataan resminya menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain proses pemeriksaan etik internal, laporan pidana juga akan dibuat untuk memberikan kepastian hukum. Rencananya, autopsi akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian Bripda Ariq Irfansyah.

Sorotan Publik dan Desakan Reformasi Polri

Tragedi memilukan ini menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Ketua Padepokan Hukum Indonesia (PADHI), Mus Gaber, menilai kasus ini adalah ujian serius bagi Polri dalam menjalankan agenda reformasi internal.

Mus Gaber menekankan bahwa Komisi Percepatan Reformasi Polri yang baru saja dilantik Presiden Prabowo dan diketuai Prof. Jimly Asshidiqie, harus segera bekerja mengurai masalah fundamental seperti ini. Tujuannya untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban dan mencegah terulangnya kasus serupa.

Ia juga mengingatkan agar budaya kekerasan tidak dibiarkan mengakar di tubuh aparat penegak hukum. "Belajar dari kasus prajurit TNI Prada Lucky Bamo di NTT yang juga tewas akibat dianiaya senior, jangan sampai hal seperti ini dianggap hal biasa. Harus ada perbaikan moral," tegas Mus Gaber.

Desakan Keluarga dan Dampak pada Institusi Polri

Di sisi lain, keluarga Bripda Ariq Irfansyah mendesak agar pengusutan kasus ini dilakukan secara tuntas. Mereka menginginkan penegakan hukum yang adil bagi para pelaku yang bertanggung jawab atas kematian anak mereka.

Tragedi ini dinilai telah mencoreng nama baik institusi Kepolisian Republik Indonesia. Insiden ini membuka kembali luka lama mengenai praktik kekerasan dan perpeloncoan yang selama ini kerap dikaitkan dengan "tradisi pembinaan" di lingkungan barak dan asrama kepolisian.

Hingga saat ini, Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan belum memberikan keterangan resmi secara langsung. Masyarakatakat dan publik kini menunggu langkah konkret dan tegas dari pimpinan Polda Jabar maupun Kapolri dalam menindak kasus yang merusak citra kepolisian ini.

Halaman:

Komentar