Turki Pimpin Pasukan Muslim ke Gaza: Tantangan untuk Israel & Kesiapan Indonesia

- Senin, 03 November 2025 | 23:00 WIB
Turki Pimpin Pasukan Muslim ke Gaza: Tantangan untuk Israel & Kesiapan Indonesia

Israel secara konsisten memandang curiga upaya diplomatik Turki, termasuk yang berkaitan dengan rencana Trump, karena kedekatan Ankara dengan Hamas. Para pemimpin Israel telah berulang kali menyuarakan penolakan mereka terhadap keterlibatan Turki, sekutu NATO dengan militer yang kuat di kawasan, dalam pasukan penjaga perdamaian internasional apa pun di Gaza.

Berdasarkan rencana Trump, misi stabilisasi dimaksudkan untuk mengambil alih keamanan Gaza setelah penarikan tentara Israel. Namun, penolakan Israel telah menghalangi bahkan tim bantuan bencana Turki yang dikirim untuk membantu pemulihan, termasuk menangani jenazah dan sandera, yang terjebak di perbatasan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan lalu secara tegas mengisyaratkan penolakannya terhadap peran pasukan keamanan Turki di Jalur Gaza sebagai bagian dari misi gencatan senjata yang didukung AS.

Kesiapan Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian

Di tengah perkembangan ini, kesiapan Indonesia untuk berkontribusi juga disampaikan. Kapuspen Mabes TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah berkomunikasi membahas rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza.

Freddy menegaskan bahwa setiap rencana strategis pengerahan kekuatan TNI selalu dibahas secara terarah, terpadu, dan melibatkan lintas kementerian/lembaga. Keputusan untuk mengirim pasukan harus berdasarkan perintah dari Presiden dan dibahas bersama Kementerian Pertahanan serta Kementerian Luar Negeri untuk memastikan keselarasan dengan kebijakan luar negeri Indonesia dan prinsip non-blok.

"Intinya, TNI siap melaksanakan setiap keputusan pemerintah dengan profesional, proporsional, dan tetap menjunjung tinggi prinsip perdamaian serta kepentingan nasional Indonesia," jelas Freddy. Saat ini, TNI masih menunggu keputusan final pemerintah sambil mempersiapkan pasukan dalam kondisi siaga.

Dalam forum KTT ke-13 ASEAN–United States di Kuala Lumpur, Presiden Prabowo kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung terciptanya perdamaian di Gaza dan kesiapannya untuk mengerahkan pasukan perdamaian. "Mari kita memilih untuk berada di sisi sejarah yang benar," seru Prabowo, mendorong ASEAN dan AS untuk menjadi mitra perdamaian yang membangun kerja sama berkelanjutan.

Halaman:

Komentar