GELORA.ME - Diana Valencia, jurnalis CNN Indonesia, tengah menjadi pusat perhatian publik setelah mengumumkan bahwa ID Card liputannya di Istana dicabut oleh Biro Pers.
Peristiwa itu terjadi usai ia mengajukan pertanyaan kritis kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat doorstop di Istana, Jumat 27 September 2025.
Pertanyaan Diana terkait dugaan kasus keracunan makanan pada program MBG dianggap "di luar konteks acara" oleh pihak Istana.
Malam harinya, Biro Pers mencabut ID Card liputan miliknya. Informasi ini terungkap lewat pesan WhatsApp Diana yang beredar di media sosial.
Padahal, pertanyaan Diana menyasar isu yang saat itu sedang ramai dibicarakan publik. Program MBG sendiri telah menjadi sorotan nasional usai muncul dugaan kasus keracunan siswa di sejumlah daerah.
Presiden Prabowo sebelumnya sudah memanggil Kepala Badan Gizi Nasional untuk memberi klarifikasi lebih lanjut.
Kasus pencabutan ID Card ini menuai reaksi beragam. Sebagian pihak menilai langkah tersebut sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan pers, sementara sebagian lain menganggapnya sebagai masalah teknis koordinasi liputan.
Warganet pun ramai memberikan dukungan kepada Diana Valencia, memuji keberaniannya mengangkat isu sensitif di hadapan Presiden.
Di balik kontroversi itu, Diana Valencia bukan sosok baru di dunia jurnalistik.
Lahir di Jakarta pada 1997, ia menempuh pendidikan Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Karier jurnalistiknya dimulai di Kompas TV, sebelum akhirnya bergabung dengan CNN Indonesia TV pada 2019.
Selama bertahun-tahun, ia dikenal sebagai reporter yang kerap meliput isu politik dan pemerintahan.
Biro Pers Istana Kembalikan ID Liputan Diana Valencia
Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden akhirnya mengembalikan kartu identitas liputan Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, pada Senin 29 September 2025.
Pengembalian ID itu dilakukan setelah audiensi jajaran redaksi CNN Indonesia dengan pihak Biro Pers di lingkungan Istana.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menegaskan bahwa ID khusus Istana tersebut kini resmi dikembalikan.
"Kami sampaikan bahwa id yang diambil oleh BPMI adalah id khusus Istana. Jadi id wartawan khusus istana. Id khusus Istana itu pun akan dikembalikan ke yang bersangkutan disaksikan Pemred yang langsung kami serahkan," ujar Yusuf Permana di Jakarta.
Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, menyambut baik langkah tersebut. Menurutnya, audiensi ini sekaligus menjawab kekhawatiran kalangan media terkait pencabutan ID liputan Diana.
"Semua hari ini terjawab. Id ini artinya dapat jaminan bahwa Diana dapat kembali menjalani tugas seperti sebelumnya," jelas Titin.
Dalam kesempatan itu, pihak Biro Pers juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden pencabutan ID.
Mereka berjanji hal serupa tidak akan terulang lagi kepada wartawan manapun yang ditugaskan di Istana.***
Sumber: konteks
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tutup 26 Tambang di Bogor
Prabowo Blak-blakan: Anies yang Bantu Aku Menang Gara-gara Nilai 11, Emak-emak Jadi Kasihan
Hamas Tolak Penunjukan Tony Blair Pimpin Gaza, Beri Julukan Saudara Iblis
Heboh WNA Sebut Polisi Indonesia Tidak Berguna: Laporan Saya Didiamkan dan Dia Hanya Nonton Film Dengan Santainya!