Bukan hanya Gibran. Kaesang Pangarep, Kahiyang Ayu, bahkan Iriana Jokowi pun bisa terseret.
Kaesang dan Kahiyang dapat dijerat oleh penegak hukum jika keberanian aparat bangkit pasca lengsernya pengaruh Jokowi.
Bahkan Iriana pun berpotensi diproses hukum karena dugaan penggunaan identitas palsu berupa gelar akademik S.E dan M.M.
Jokowi terancam bangkitnya kembali laporan kasus dugaan ijazah palsu yang pernah dilaporkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) ke Mabes Polri pada 9 Desember 2024.
Jika penyidik Bareskrim benar-benar membuka kembali penyelidikan yang sempat dihentikan, maka titik terang bisa segera terungkap.
Bukti-bukti yang ada cukup mencengangkan: foto pada ijazah S-1 Fakultas Kehutanan UGM yang diduga bukan foto Jokowi, serta nama dekan yang tertera dalam skripsinya — “Dr. Achmad Soemitro” — padahal seharusnya adalah Dr. Achmad Sumitro. Sebuah perbedaan yang fatal untuk institusi sebesar UGM.
Dengan dukungan analisis forensik digital dan penguatan dari ahli tata kelola dokumen pendidikan, penyidik memiliki peluang besar untuk menjadikan temuan ini sebagai “awal permulaan yang cukup” untuk menetapkan Jokowi sebagai tersangka, dan bahkan menerbitkan surat perintah penahanan.
Jika skenario ini terjadi, maka publik yang selama ini kecewa dan geram terhadap kebohongan demi kebohongan Jokowi, akan menyambutnya dengan euforia.
Namun, kondisi ini akan menjadi beban berat bagi Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto.
Prabowo harus menghadapi “ledakan” kekecewaan rakyat terhadap lebih dari 100 kebohongan Jokowi, dan dampak kerusakan yang ditimbulkannya di berbagai sektor kehidupan: ekonomi, hukum, pendidikan, dan moralitas publik.
Kerusakan sistemik ini tak muncul tiba-tiba. Semuanya bermula dari satu titik: ijazah palsu — jika benar dugaan itu terbukti — yang menjadi pondasi kebohongan massal, yang dilanggengkan oleh aktor-aktor besar: oknum di KPU Surakarta, KPU DKI Jakarta, dan KPU RI, serta para tim sukses Jokowi dari Pilkada hingga Pilpres 2019.
Kini, bangsa ini tengah menyongsong momen historis: apakah hukum akan bersinar terang, atau tetap terbenam dalam gelapnya kekuasaan?
Quo vadis bangsa ini? Hanya waktu dan keberanian penegak hukum yang akan menjawabnya. ***
Artikel Terkait
Gilang Paksa Hadiri Pemakaman Cindy, Istri yang Tewas Usai Bulan Madu: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
VIDEO CALL SEKS JEBAK PENGUSAHA SAWIT, UANG RP 1,6 MILIAR MELAYANG
Haru! Azan Pertama Berkumandang di Gaza Usai Gencatan Senjata Hamas-Israel, Suasana Damai Menyentuh Hati
Video Terakhir Cindy Istri Gilang Kurniawan: Anjay Nikah Sebelum Tewas Tragis Saat Honeymoon