GELORA.ME - Mantan Kepala Dinas Kehutanan NTB yang juga alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Andi Pramaria memberikan kesaksian terkait ijazah S1 mantan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.
Bukan hanya menunjukkan ijazah miliknya, Andi juga membagikan foto-foto bersama Jokowi saat masih duduk di bangku kuliah.
“Sama persisi ijazah saya sama Jokowi, kalau Jokowi palsu pasti ijazah saya juga palsu,” ungkapnya dalam podcast YouTube Koranlombok, mengutip pada Minggu, 4 Mei 2025.
Dari tuduhan kepada Jokowi, kata Andi, ia berani menjadi saksi sejarah bagaimana Jokowi saat masih menjadi mahasiswa UGM kala itu.
“Kami siap memberikan kesaksian sejarah bagaimana bapak (Jokowi) kuliah dan bagaimana bapak wisuda. Kebetulan saya termasuk wisuda bersama 19 November 1985. Saya adalah salah satu dari 67 teman-teman yang masih ada,” bebernya.
Ia menyebutkan, pada tahun 1985, ijazah yang UGM terbitkan menggunakan meterai. Baru tahun 1986 ke atas, tidak lagi menggunakan meterai.
“Demikian juga penyebutan jurusan di ijazah, dibuat tanda setrip dalam ijazah mereka. Namun setelah itu, jurusan dihilangkan, yang ada hanya nama fakultas kehutanan,” ungkap Andi.
Menyinggung jenis huruf atau font dalam ijazah, Andi secara gamblang menyatakan apa yang ia terima itulah adanya.
“Ya kita ini kan nerima apa adanya. Bukan kita yang buat. Kalau menurut saya, waktu itu UGM mencetak, entah di mana, tapi semua ijazah di Fakultas Kehutanan pada zaman itu ya seperti ini,” katanya menunjukkan sembari menunjukkan ijazahnya.
Andi juga mengaku, sempat dapat undangan UGM pada 15 April 2025 lalu untuk membandingkan ijazah miliknya dengan teman-temannya saat itu.
“Ya sama, semua punya ijazah yang sama seperti ini. Jadi nggak ada bedanya, kalau ijazah Pak Jokowi dinyatakan palsu, maka kami semua juga palsu,” tandasnya.
Tak hanya itu, Andi juga menceritakan dirinya sempat bertemu dengan Dokter Tifa, salah satu penggugat keaslian ijazah Jokowi.
“Dia (dr. Tifa) mengenal saya,” tandasnya.
Singgung Soal Tanda Tangan Dosen
Terkait dengan dosen pembimbing, Andi menyebut dosen pembimbing akademiknya bernama Pak Haryanto (almarhum).
Sedangkan dosen pembimbing skripsinya bernama Dr. Joko Warsono dan masih hidup.
Kemudian ia menyatakan mengenal baik siapa dosen pembimbing akademik Jokowi yang bernama Kasmujo.
Andi juga menanggapai tanda tangan dalam skripsi. Ia menyebut, saat itu kebijakan kampus hanya mewajibkan mahasiswa mendapatkan tanda tangan pembimbing utama.
Sedangkan pembimbing lainnya menjadi urusan bagian pengajaran.
“Kalau sekarang namanya bagian akademik. Kemudian kita mencetak itu sebanyak lima, satu untuk perpustakaan, fakultas, kemudian yang tiga itu untuk pembimbing dan penguji,” jelasnya.
Lebih lanjut, Andi mengkalim memiliki koleksi foto-foto bersama dengan Jokowi.
Kebetulan ada salah seorang temannya asal Aceh bernama Saminuddin Barori Tou asal Sumsel, pernah menjadi Kadishut Aceh.
“Kami punya foto waktu baru masuk kuliah, ketika itu menggunakan baju putih dasi hitam. Tapi jangan bandingkan gedung yang sekarang. Termasuk foto waktu wisuda, kita kan saling kirimkan foto kenangan wisuda,” kenangnya.
👇👇
[VIDEO]
Sumber: NTBSatu
Artikel Terkait
Desak Gibran Segera Dimakzulkan, Try Sutrisno: Kalau Tak Dibereskan, Negara Ini Bisa Rusak!
Mendunia! Media Asing Soroti Upaya Pemakzulan Wapres Gibran, Begini Kata Mereka
Desakan Pemakzulan Gibran: Menelaah Antara Proses Hukum dan Realitas Politik
Anggota DPR Sebut Banyak Oknum Polisi Pakai Narkoba: Termasuk Pangkat Tinggi