Dedi Mulyadi Akan Militerkan Anak Nongkrong dan Pemabuk: Siap-siap Dibina TNI

- Senin, 05 Mei 2025 | 21:35 WIB
Dedi Mulyadi Akan Militerkan Anak Nongkrong dan Pemabuk: Siap-siap Dibina TNI


Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengunjungi Barak Militer Resimen 1 Kostrad untuk memastikan kondisi terkini anak-anak binaan.

Dedi Mulyadi mengaku ingin melihat langsung kondisi anak-anak binaan tersebut, apakah sudah mulai memperlihatkan perbedaan ataukah belum.

Seperti yang diketahui, program barak militer ala Dedi Mulyadi ini akan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.

Sehingga para remaja yang terindikasi nakal ini akan dibina oleh para anggota TNI selama berbulan-bulan di barak militer tersebut.

Namun, menurut Dedi Mulyadi durasi lama tidaknya tersebut tergantung dengan perkembangan anak masing-masing.

Dedi justru khawatir jika kedepannya, anak-anak binaan ini tidak ingin pulang untuk dikembalikan ke orangtuanya, lantaran sudah nyaman dengan rutinitas di barak militer.

“Rencana kan programnya 6 bulan, tetapi sebenarnya tergantung perkembangan anak, kalau anaknya mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik satu bulan sudah bisa selesai, tergantung pertumbuhannya,” ujar Dedi, dikutip dari youtubenya, Senin (5/5/25).

“Tetapi yang saya khawatirkan cuma satu, mereka nggak mau pulang, karena betah,” sambungnya.

Selain memastikan keadaan dan perubahan dari sikap anak-anak binaan tersebut, Dedi Mulyadi juga ingin melihat menu makanan yang disiapkan.

Pihaknya ingin memastikan bahwa menu makanan yang disajikan sudah benar-benar memenuhi standar, sehingga gizi mereka terpenuhi dengan baik.

“Saya mau lihat menunya, biar kita lihat bahwa mereka mendapat menu yang bergizi,” sebut Dedi.

Saat mendekati jam makan siang, Dedi mengecek seluruh makanan yang disajikan, mulai dari sayur mayur, lauk berupa ayam, dan gorengan.

Menu pendamping lainnya yaitu buah jeruk, buah pisang, kerupuk, air putih dan susu UHT kemasan 250 ml.

Melihat menu makanan yang disediakan, Dedi Mulyadi sempat mengomplain Bupati Purwakarta.

Pihaknya menyarankan agar menu ayamnya diganti dengan ayam kampung.

Selain itu untuk susu UHTnya, Dedi menyarankan agar ukurannya 2 kali lipat lebih besar dari yang sudah disediakan.

“Pak Bupati susunya ukurannya kurang gede, susunya kekecilan. Nanti ditambahkan ya, gede dua kali lipat nih harusnya susunya. Kalau mau ya kasih susu murni biar sehat,” ungkap Dedi.

“Besok ayamnya juga enggak boleh ayam sayur ya, pakai ayam kampung,” sambungnya.

Melihat kondisi anak-anak binaan yang baik-baik saja, Dedi Mulyadi merasa lega. Bahkan dirinya menyebut anak-anak itu memperlihatkan ekspresi riang gembira.

“Coba lihat ini kan terbuka ya, saya lihat kelihatannya mereka riang gembira. Coba kalau di sekolah, suruh gurunya ngajarin baris berbaris, nurut nggak mereka, pasti enggak,” ujar Dedi.

“Suruh tepuk tangan gini paling juga diledek gurunya. Nah ini kalau sama jajaran TNI kan nurut mereka,” tambahnya.

Pemabuk Dan Suka Nongkrong Siap-siap

Tak berhenti sampai di sini, Dedi Mulyadi mengaku akan memberlakukan program ini untuk dewasa, sehingga tidak hanya bagi siswa SMP, maupun SMA.

Anak-anak yang berulah di jalanan seperti nongkrong-nongkrong tidak jelas, mabuk-mabukan hingga tawuran akan didisiplinkan oleh Dedi melalui program tersebut.

“Saya berencana, setelah SMP, dan SMA ini nanti berhasil, maka nanti yang dewasa. Yang suka nongkrong-nongkrong di perempatan, mabuk-mabukan, tawuran, yang susah diproses pidananya, nah itu nanti akan saya siapkan konsepnya,” urainya.

Selain itu Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa seluruh anak yang tengah menjalani pembinaan akan menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih pada upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025 mendatang.

"Nanti kalian punya tugas, bulan Agustus, pengibaran bendera merah putih pada Agustusan kalian semua," kata Dedi Mulyadi.

Ia menyebut anak-anak sebagai cerminan generasi istimewa dari Jawa Barat yang harus dibentuk dengan mental tangguh dan karakter kuat.


Sumber: suara
Foto: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi [Tangkap Layar Youtube]

Komentar