GELORA.ME - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando menyebut Anies Baswedan layak menjadi Presiden Indonesia 2024.
Menurut Ade, narasi yang menyebut jika Anies tidak bisa menjadi Presiden Indonesia karena bukan orang Indonesia asli merupakan narasi yang tidak logis.
"Ada yang nanyak gini anda itu sekarang jadi pendukung Anies ya? Ini bukan urusan saya mendukung Anies atau bukan. Saya bukan pendukung Anies," cuitnya dikutip Minggu (2/7/2023).
"Tapi masalahnya ada orang yang bilang bahwa Anies itu tidak boleh jadi calon presiden, karena dia bukan orang Indonesia asli, itu yang saya bantah itu kan sesuatu yang bertentangan dengan akal sehat," sambungnya.
Dirinya mengatakan orang yang beretnik Arab itu bukan orang Indonesia asli merupakan pernyataan yang rasis, sebagaimana misalnya orang yang keturunan Tionghoa di Indonesia adalah bukan orang Indonesia asli.
"Itu tidak masuk akal dua-duanya. Jadi mengatakan Anies Baswedan tidak bisa menjadi Presiden karena dia adalah bukan orang Indonesia asli itu sama tololnya dengan yang mengatakan Ahok tidak bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta karena dia bukan orang Indonesia asli," ungkapnya.
Ade Armando meminta publik agar tidak gagal paham dan bersama melawan rasisme.
"Jadi jangan salah tangkap ya, kita harus melawan rasisme kita harus melawan cara pandang yang menilai bahwa orang Arab, orang Tionghoa adalah bukan orang Indonesia. Mereka adalah orang Indonesia," jelasnya.
Dalam narasinya, Anies kembali mengingatkan publik jangan bersikap rasis kepada etnis keturunan di Indonesia.
"Jangan rasis. Anies dan Ahok punya hak yang sama dengan warga Indonesia lainnya. Mereka berhak jadi pemimpin di kota manapun dan bahkan jadi presiden sekalipun karena mereka Indonesia asli," cuitnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Lansia Ramai-ramai Tarik Uang di Bank Karena Takut Rekening Diblokir PPATK
Media Israel Puji Kurikulum Merdeka Indonesia, Dinilai Menyajikan Gambaran yang Lebih Toleran terhadap Yahudi
Prabowo Undang 8.000 Warga Ikut Upacara HUT RI di Istana, Siap-siap War Tiket Mulai 4 Agustus Lewat Aplikasi Ini
Jokowi Akui Tak Diajak Bicara Presiden Prabowo soal Pengampunan 2 Musuh Politiknya