Sementara itu, Panji juga mengatakan bahwa dirinya memberikan syarat lain terkait kelanjutan pelaksanaan investigasi yakni ia menolak kehadiran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Dan saya beri syarat, saya mau kalau Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak ada. Kalau ada saya pulang," tegasnya.
Panji juga menjelaskan alasan mengapa ia tidak mau kehadiran MUI dalam pelaksanaan investigasi. Dirinya mempermasalahkan MUI yang telah menjustifikasi Al-Zaytun dengan tuduhan komunis bahkan sebelum melakukan pemeriksaan.
"Karena dia sudah menjustifikasi kita, sebagai sesat sebagai komunis, kok baru tabayyun?" tanyanya heran.
Menurutnya, MUI telah melakukan hal yang tidak benar dengan menjustifikasi tanpa mencari kejelasan atau klarifikasi terlebih dulu. Oleh karenanya, ia menegaskan kembali bahwa ia menolak kehadiran MUI dalam investigasi.
"Bukan tidak terima nggak layak, nggak benar. Maka saya nggak mau ketemu, lah untuk apa?" lanjutnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
UMP DKI 2026 Rp5,7 Juta vs Tuntutan Buruh Rp6 Juta: Analisis Lengkap Konflik Upah Minimum
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Ditangkap KPK: Kronologi, Modus Suap, dan Analisis Akademisi
Viral Zikir di Candi Prambanan, Pengelola Tegaskan Hanya Ibadah Hindu yang Diizinkan
Aksi Buruh Jakarta Tolak UMP 2026: Said Iqbal Sebut Strategi Tunggu Respons Pemerintah