Pertemuan Jokowi dan Prabowo: Silaturahmi Biasa atau Ada Maksud Politik?
Pertemuan antara mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Prabowo Subianto di kediaman pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 4 Oktober 2025, ramai menjadi perbincangan publik. Kunjungan ini dianggap tak biasa karena selama ini Jokowi-lah yang kerap menerima kunjungan pejabat negara, termasuk Prabowo, di kediamannya di Solo.
Ahli: Tak Perlu Bersikap Sinis dan "Baper"
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan, menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu bersikap sinis apalagi "baper" (bawa perasaan). Melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (11/10/2025), Edi menyatakan bahwa pertemuan tersebut semata-mata adalah silaturahmi biasa antara dua tokoh bangsa.
Edi menekankan bahwa sebagai Presiden, Prabowo membutuhkan masukan positif untuk kemajuan bangsa. "Pemikiran dan pengalaman Pak Jokowi sangat diharapkan untuk kemajuan bangsa," ujar Edi, yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu Hukum dan Kriminologi Indonesia (Adihki).
Ditegaskan: Bukan Soal Utang Politik atau Jabatan Kapolri
Edi Hasibuan secara tegas membantah spekulasi yang beredar. Ia menyatakan bahwa pertemuan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan menagih utang politik, meminta perlindungan hukum, atau menitipkan jabatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Justru, Edi menjelaskan bahwa Presiden Prabowo membutuhkan Kapolri Sigit untuk mensukseskan Program Asta Cita pemerintah. Dengan demikian, pertemuan Jokowi dan Prabowo lebih dilihat sebagai bentuk konsultasi untuk kepentingan pembangunan nasional.
Artikel asli dapat dibaca di: https://rmol.id/amp/2025/10/11/682866/tak-perlu-baper-dengan-pertemuan-jokowi-prabowo-
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Dibilang Ceplas-ceplos, Benarkah Misbakhun Takut?
Hotman Paris Dibantah! JPU Tegaskan Ada Kerugian Negara dalam Korupsi Laptop Chromebook
Prabowo Dibela Gerindra Pasca Sindiran Anies: Presiden Harus Rangkul Semua Pihak
AHY Diincar Jadi Cawapres 2029, Didorong oleh SBY dan Prabowo