GELORA.ME - Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan dua elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang pernah berusaha menyingkirkan Ganjar Pranowo terkait dengan pencapresannya.
Dua elit PDIP tersebut yaitu Bambang Pacul dan Trimedya Panjaitan, Denny mengatakan keduanya ingin Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjadi capres, sehingga menghinanya dan berusaha menyingkrikan dari internal.
"Saya inget banget ketika itu Bambang Pacul dan Trimedya Panjaitan rekan dalam partainya sendiri sibuk menggebuki Ganjar karena mereka ingin membela Puan," ucap Denny dikutip WE NewsWorthy dari YouTube COKRO TV, Senin (21/8).
"Mereka bukan hanya menghina Ganjar di publik tapi juga berusaha menyingkirkannya dari dalam partai, tetapi menariknya Ganjar menerima itu semua tanpa berusaha menjelek-jelekkan partainya," sambungnya.
Namun yang lebih menarik dari respons Ganjar, yaitu respons partai lain yang malah berusaha menariknya keluar dari PDIP, salah satunya Nasdem yang malah menawarkannya menjadi capres sebelum memilih Anies Baswedan.
"Bahkan yang menarik di saat banyak partai tahu kalau Ganjar sedang dihajar habis-habisan oleh partainya sendiri, beberapa partai berusaha menariknya keluar. Nasdem yang pertama yang mencoba melamar Ganjar sebelum akhirnya mereka memilih Anies Baswedan," ujarnya.
Denny mengatakan Nasdem melakukan segala upaya untuk membuat Ganjar bergabung dengan partainya, namun Gubernur Jawa Tengah itu tetap kokoh memilih PDIP meski dihajar habis-habisan.
"Nasdem terus berusaha mendekati Ganjar supaya dia mau jadi calon presidennya Nasdem dengan segala iming-iming dan janji manisnya, Ganjar dengan segala perlakuan buruk di dalam partainya tetap bertahan menolak semua tawaran dari Nasdem," tandasnya.
Sumber: newsworthy
Artikel Terkait
Geram Sutiyoso Dukung Revisi UU Ormas dan Pemakzulan Gibran, Hercules: Dia Itu Sudah Bau Tanah!
Jokowi Lapor Polisi Kasus Ijazah Palsu, Begini Analisa Guru Besar Hukum Pidana UGM!
Terungkap! Ini Inisial 5 Orang Yang Dipolisikan Jokowi Terkait Tudingan Ijazah Palsu
Dilaporkan Balik Jokowi, Roy Suryo: Ijazah Bukan Sekadar Dokumen, Tapi Etika Moral!