Faktor Pendukung Penguatan IHSG
Penguatan IHSG terjadi meski investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih Rp12,90 triliun dalam 6 bulan terakhir. Reli indeks terutama ditopang oleh:
- Likuiditas domestik yang kuat dari investor ritel dan institusi
- Kinerja saham big cap konglomerat dan sektor perbankan
- Kebijakan Federal Reserve memangkas suku bunga 25 bps
- Kesepakatan dagang sementara AS-China
- Penyesuaian komposisi indeks dan rotasi sektor
Prospek dan Tantangan Ke Depan
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam KTT APEC 2025 menjadi katalis positif bagi stabilitas perdagangan global. Meski demikian, reli IHSG masih sangat bergantung pada likuiditas domestik. Potensi koreksi tetap terbuka jika sentimen global memburuk atau realisasi kerja sama dagang belum konkret.
Dengan memperhatikan pola musiman dan faktor fundamental terkini, November bisa menjadi momentum akumulasi yang strategis sebelum IHSG kembali menghijau di akhir tahun.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya