Melanjutkan perjalanan setelah dari rumah makan tersebut, ia pun mulai merasakan ada yang tidak beres lagi.
"Nah sampai Bang Jun melanjutkan perjalanan, di situlah saya baru terasa, kok ini angin habis?" kata dia.
"Ternyata begitu masuk gigi itu sudah nggak bisa karena posisi rem masih diinjak, mau masuk gigi itu udah nggak bisa. Saya lihat anginnya habis," lanjut dia.
Panik..
Sempat panik, ia langsung mengatakan kondisi bus pada penumpang bahwa ada yang bermasalah pada rem.
Ia pun meminta agar para penumpang untuk berpegangan.
"Saya inisiatif untuk mencari tempat yang turunan, bukan bahu jalan, tapi jalan penyelamat. Ternyata tidak ada," kata dia.
Sadira khawatir jika tidak dihentikan paksa maka mobil akan terus melaju turun dan menabrak semakin banyak kendaraan lain.
Akhirnya, ia melihat tiang listrik dan langsung menabrakkan bus yang dikendarainya di situ.
Sayangnya, ia tidak menyadari bahwa ada kendaraan bermotor di bagian ia membelokkan bus dan berakhir tertabrak.
"Jadi terpaksa sebelum mobil lewat, saya buang ke kanan, ternyata di kanan ada motor satu. Karena saya lihat ada tiang listrik. Kalau tidak ada tiang listrik itu mobil masih jalan terus," kata dia.
Saat membuang setir ke kanan, tiba-tiba bus pun terbalik dan menyebabkan korban meninggal sebanyak 12 orang.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Kasus Bripda Waldi: Motif Cinta Durjana di Balik Pembunuhan Dosen Erni Yuniati
Tumbangnya Pohon Jambu Mete di Langenharjo: Tanda Alam Misterius Sebelum Wafatnya Raja Solo Pakubuwono XIII
Oknum Polisi Tebo Tewaskan Dosen Erni Yuniarti di Bungo: Motif Asmara & Kronologi Lengkap
Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga: Kronologi, Pelaku, dan Motif Penyerangan