Badan jalan yang tergerus erosi dan bebatuan cadas menganga serta terjal memaksa adrenalin pengendara untuk menjinakkannya. Kelihatan sang sopir mejadi andalan kapolsek bersama Ketua Panwascam Ndona, Fidelis Dari, S. Sos, yang menempati kursi tengah didampingi dua anggota polsek Ndona
Ketika melewati desa Reka menuju desa Wolokota, semua penumpang tampak diam membungkam suara dan berpegangan erat.
Lekukan terjal dengan belokan tajam bertabur kerikil cadas seakan mengancam nyawa penumpang di atas kendaraan yang melintasinya
Ruas jalan Reka- Wolokota yang baru selesai dirintis beberapa tahun lalu itu, memang berbahaya. Sepanjang jalan tampak jurang dalam dan terjal. Sekitar 400an meter badan jalan itu dilapisi rabat beton yang baru selesai dikerjakan beberapa bulan lalu
Baca Juga: Siap Melangkah ke Senayan, Yucun Lepa Sosok Tepat Bawah Aspirasi Rakyat NTT
Ruas jalan itu hingga kini hanya mampu dilalui kendaraan roda empat jenis derek dengan sopir berpengalaman. Memasuki tanjakan dengan belokan tajam, kendaraan sempat terhenti lantaran belokan tajam menyulitkan pengendara mengambil haluan kanan.
Suasana ketika mencekam. Semua tampak berdoa. Sementara kapolsek Ndona mengarahkan semua penumpang untuk tetap tenang dan waspada
"Jangan turun, jangan turun, tidak apa-apa, kita gunakan derek" Kata Sang Pengendara "
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: idenusantara.com
Artikel Terkait
Kasus Bripda Waldi: Motif Cinta Durjana di Balik Pembunuhan Dosen Erni Yuniati
Tumbangnya Pohon Jambu Mete di Langenharjo: Tanda Alam Misterius Sebelum Wafatnya Raja Solo Pakubuwono XIII
Oknum Polisi Tebo Tewaskan Dosen Erni Yuniarti di Bungo: Motif Asmara & Kronologi Lengkap
Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga: Kronologi, Pelaku, dan Motif Penyerangan