- Sering berganti nama
Sudah menjadi rahasia umu, jika seringkali Menteri Pendidikan mengubah nama kurikulum. Perubahan ini dilakukan tanpa disertai dengan perubahan konsep kurikulum, jika hal ini dilakukan, tentu tidak akan memberikan dampak positif dari perubahan yang ada.
- Guru mengalami kesulitan dalam memahami Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
Setiap kali pergantian kurikulum guru juga harus menyesuaikan pembelajaran dan kompetensi yang ditargetkan kepada siswa. Namun sayangnya masih banyak guru yang kurang mampu menguasi dan memahami konsep KI dan KD.
Selain itu, faktor ini diperkuat dari banyaknya guru muda yang belum mempunyai banyak pengalaman.
- Kurangnya pelatihan dalam pelaksanaan kurikulum
Fenomena ini dapat dilihat dari penerapan kurikul 2013 yang pada mulanya diberlakukan hanya untuk mata Pelajaran tertentu saja, seperti matematika, bahsa Indonesia, dan Sejarah.
Namun, terdapat perubahan peraturan yang mengharuskan seluruh mata Pelajaran yang ada menggunakan kurikulum 2013, Hal ini tentu akan berakibat pada kebingungan guru selaku pengampu mata Pelajaran yang belum mendapatkan pelatihan kurikulum.
- Tidak terdapat silabus final sehingga berdampak pada terhambatnya pembuatan RPP
Silabus final digunakan sebagai acuan dalam pembuatan RPP, sayangnya guru seringkali mengeluhkan bahwa silabus final belum diterima. Apa yang akan terjadi apabila fenomena ini berlangsung secraa terus menerus?
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarbuana.com
Artikel Terkait
Warga Tuban Rugi Jutaan Rupiah! Motor Brebet & Tak Bertenaga Usai Isi Pertamax, Ini Penyebabnya
Ulat di Menu MBG SMAN 1 Kamal Diklaim Tinggi Protein, Ini Faktanya
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Siak: Motif Gara-Gara Hotspot Dimatikan Mengejutkan
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri