Empat tahun kemudian Kuncoro berangkat ke San Fransisco Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan di Stanford University jurusan Industrial Engineer.
Kemudian di universitas yang sama Kuntoro melanjutkan pendidikan S2 jurusan Civil Engineer.
Selanjutnya mantan anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri itu memilih untuk kembali ke ITB, mengambil pendidikan S3 di juruan Ilmu Teknik bidang Ilmu Keputusan tahun 1982.
Berbekal ilmu dan gelar PhD dari ITB dan Magister Teknik dari Universitas Stanford, dirinya didaulat menjadi Direktur Utama dua Perusahaan BUMN, PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989) dan PT Tambang Timah (1989-1994).
Dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias dari 2005 hingga 2009 hal itu yang mengantarkan Kuncoro menerima penghargaan dari pemerintah Jepang yakni, Bintang Tanda Jasa the Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star.
Selanjutnya, Kuntoro diangkat menjadi Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Indonesia di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 8 Desember 2009 – 31 Desember 2014 menggantikan Marsillam Simanjuntak.
Di era kabinet reformasi Kuntoro diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia pada tahun 1998-1999,
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Artikel Terkait
WNA China Serang TNI di Ketapang, Wagub Kalbar Geram dan Instruksikan Penyidikan TKA
Mahasiswi UMM Tewas Dibunuh Oknum Polisi: Kronologi, Motif, dan Fakta Terbaru
15 WNA China Ditangkap Usai Serang 4 Anggota TNI di Ketapang: Kronologi Lengkap
Insiden Ketapang: Kronologi Lengkap Penyerangan WN China ke Anggota TNI & Penanganan Imigrasi