Perpindahan fokus politik ini, menurut Tony, akan membawa dinamika baru. Ia memprediksi bahwa pertarungan gagasan, pertukaran ide, serta kritik dan konflik politik akan segera menghiasi panggung politik.
"Panggung Prabowo akan ramai dan panggung Jokowi berangsur sepi. Ini hukum sejarah dan sesuatu yang normal dalam konstalasi politik," jelas Tony.
Pertanyaan besar kini tertuju pada bagaimana kinerja Prabowo Subianto ke depannya. Tony menyampaikan bahwa publik akan merasakan sendiri apakah kepemimpinan Prabowo akan tetap diterima dengan baik di tahun-tahun mendatang.
Hal ini, lanjutnya, sangat bergantung pada respons pemerintah terhadap kritik yang muncul. Apakah respons tersebut bersifat produktif atau justru kontra-produktif.
Tony kemudian memberikan perbandingan dengan mantan presiden sebelumnya. Ia mempertanyakan apakah Prabowo akan mengikuti jejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dirindukan masyarakat jelang pemilihan periode keduanya.
Atau, kata Tony, justru akan seperti Megawati Soekarnoputri yang tidak terpilih, atau seperti Jokowi yang harus berjuang keras dalam menghadapi pemilu untuk periode keduanya.
Artikel Terkait
Polri Musnahkan Ladang Ganja 51,75 Hektare di Gayo Lues: Modus & Fakta Lengkap
Analisis Tony Rosyid: 10 Tahun Jokowi Gagal Penuhi Harapan Wong Cilik?
Roy Suryo Tak Ditahan dalam Kasus Ijazah Jokowi, Ini Alasan Kuasa Hukum
Roy Suryo Diperiksa 4,5 Jam Soal Ijazah Jokowi: Kronologi, 134 Pertanyaan, dan Fakta Terbaru