3. Jumlah Tenaga Kerja Migran Lebih Sedikit
Risiko overstay dan imigran ilegal menjadi pertimbangan negara maju dalam menentukan kebijakan visa. Timor Leste dianggap berisiko rendah karena jumlah warganya yang bepergian ke luar negeri jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia yang memiliki mobilitas tenaga kerja tinggi ke berbagai negara.
4. Keanggotaan dalam Komunitas CPLP
Timor Leste mendapatkan keuntungan dari keanggotaannya dalam Community of Portuguese Language Countries (CPLP). Keanggotaan ini memberikan akses bebas visa ke negara-negara berbahasa Portugis seperti Portugal, Brasil, Mozambik, dan Angola, yang menambah jumlah destinasi bebas visa.
5. Reformasi Sistem Imigrasi dan Kepercayaan Global
Reformasi sistem imigrasi Timor Leste dengan dukungan Australia dan Uni Eropa berhasil meningkatkan kepercayaan internasional terhadap paspor mereka. Sementara Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pengawasan perbatasan, pemalsuan dokumen, dan penyalahgunaan visa kerja.
Kesimpulan: Pelajaran untuk Indonesia
Kekuatan paspor tidak selalu ditentukan oleh besar kecilnya negara, melainkan oleh kepercayaan global, hubungan diplomatik, dan stabilitas politik. Timor Leste berhasil membuktikan bahwa pendekatan luar negeri yang damai dan kerja sama internasional yang inklusif dapat menghasilkan keunggulan diplomatik. Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan peringkat paspornya melalui reformasi visa, perluasan kerja sama bilateral, serta peningkatan citra keamanan dan keimigrasian di mata dunia.
Artikel Terkait
Ledakan Tabung Elpiji 3 Kg di Pekalongan Tewaskan Satu Keluarga, Ini Kronologinya
Komisaris Transjakarta Ainul Yaqin Didesak Dicopot, Dikecam hingga ke Jepang Gara-gara Ancaman Gorok Leher
Kedisiplinan Puasa Medsos Timnas Indonesia U-17 Puji Pelatih Nova Arianto Jelang Piala Dunia
Longsor Bandung Barat Lumpuh Lalu Lintas 6 Jam, Tebing 40 Meter Runtuh!