Kongres III Projo menandai perubahan arah politik organisasi yang sebelumnya dikenal sebagai barisan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada hari pertama kongres, Budi Arie Setiadi menyampaikan sejumlah pernyataan penting yang mengisyaratkan peralihan dukungan ke kubu Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu perubahan paling signifikan adalah rencana penggantian logo organisasi. Logo lama yang menampilkan wajah Jokowi akan diganti. Budi menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari transformasi organisasi dan upaya menegaskan bahwa Projo tidak mengultuskan individu tertentu.
Arti Nama Projo dan Sinyal Bergabung dengan Gerindra
Budi Arie juga meluruskan makna nama Projo. Ia menjelaskan bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi, yang artinya "negeri" dan "rakyat".
Lebih lanjut, Budi secara terbuka mengisyaratkan niat pribadinya untuk bergabung dengan Partai Gerindra, partai yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung partai tersebut.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa Gerindra terbuka bagi relawan atau kelompok mana pun yang ingin bergabung, meski ia memilih untuk berhati-hati dalam menanggapi pernyataan Budi Arie secara langsung.
Artikel Terkait
Komisaris Transjakarta Ainul Yaqin Didesak Dicopot, Dikecam hingga ke Jepang Gara-gara Ancaman Gorok Leher
Kedisiplinan Puasa Medsos Timnas Indonesia U-17 Puji Pelatih Nova Arianto Jelang Piala Dunia
Longsor Bandung Barat Lumpuh Lalu Lintas 6 Jam, Tebing 40 Meter Runtuh!
Komisaris Transjakarta Ainul Yaqin Dikecam Jepang, Didorong Mundur