Randi dan Rian Buruh Harian Lepas Makassar Ajukan Pra Peradilan, Klaim Alami Kekerasan Polisi
Dua orang buruh harian lepas asal Kota Makassar, Randi dan Rian, ditangkap oleh aparat kepolisian usai aksi unjuk rasa dan pembakaran yang terjadi di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada 29 Agustus 2025. Keduanya saat ini ditahan di Dit Tahti Polda Sulsel dan telah mengajukan upaya praperadilan karena menyatakan tidak terlibat dalam aksi tersebut.
Profil dan Aktivitas Saat Kejadian
Randi dan Rian diketahui bekerja sebagai buruh bangunan dan tinggal bersama orang tua mereka di kawasan Jalan Rappocini, Makassar. Dalam keterangan hukum yang disusun oleh Muhammad Sirul Haq dari Tim Hukum Koalisi Bantuan Hukum Rakyat (KOBAR) Makassar, Rian mengaku bahwa pada malam kejadian, dirinya bersama sepupunya, Aril, hanya menonton aksi demonstrasi dari kejauhan, tepatnya di Jalan Faisal yang berada di seberang gedung DPRD.
Sementara itu, Randi menyatakan bahwa dirinya sedang berada di Centre Point of Indonesia (CPI) bersama pacarnya pada saat insiden berlangsung. Saudara mereka yang lain, Rama, juga dikonfirmasi sedang berada di rumah.
Kronologi Penangkapan tanpa Surat
Pada 2 September 2025 dini hari, kegiatan keluarga mereka yang semula normal tiba-tiba terusik. Sejumlah personel polisi mendatangi rumah mereka dan menangkap Randi, Rian, dan Rama tanpa menunjukkan surat penangkapan terlebih dahulu.
Ibu mereka, Kamsida, yang menyaksikan penangkapan itu, berusaha mencari ketiga anaknya ke berbagai pos polisi. Ia akhirnya menemukan bahwa mereka ditahan di Pos Polisi Hertasning, namun tidak diizinkan untuk bertemu. Ketiganya kemudian dibawa ke Polda Sulsel untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Dugaan Kekerasan dan Pengakuan Paksa
Selama proses pemeriksaan, Rian mengaku mengalami kekerasan fisik. Ia menyebut dirinya dipukul di bagian perut, wajah, dan kaki menggunakan batu. Bagian punggungnya juga diklaim dihantam berulang kali dengan pipa elastis. Rian mengatakan ia dipaksa untuk mengaku telah melempar sesuatu selama aksi di DPRD Sulsel, padahal menurutnya ia tidak berada di lokasi.
Artikel Terkait
3 Jalur Alternatif Mekkah-Madinah 2024: Rute Tercepat & Paling Nyaman untuk Jamaah Umrah
Trump Puji PM Jepang Sanae Takaichi: Dukung Percepatan Militer & Hadiah Nobel, Ini Isi Kesepakatan USD550 M
Persija Jakarta Terusir dari JIS! Segera Putuskan Kandang Pengganti
Gerbang Raja Salman: Proyek MBS yang Mengubah Wajah Ekonomi Saudi di Depan Masjidil Haram