Kritik Ichsanuddin Noorsy terhadap Proyek Kereta Cepat Whoosh dan Utang
Sebagai seorang pakar ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy memberikan pandangan kritisnya terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh). Ia menilai bahwa China adalah pihak yang memperoleh keuntungan terbesar dari proyek ini. Kritiknya menekankan pada masalah tata kelola sejak awal perencanaan, di mana status kerja sama proyek tidak ditegaskan secara jelas, apakah murni skema business to business (B2B) atau business to government (B2G).
Menurut Noorsy, ketidakjelasan ini menimbulkan problem tata kelola, termasuk adanya pelanggaran prosedur terkait penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia menyatakan, "Yang statusnya sebenarnya B2B, tapi kemudian terkena beban negara karena BUMN ditugaskan. Artinya secara prosedur hal ini menjadi tidak tampak tegas, apakah memang konstruksinya B2B atau B2G."
Noorsy juga menyoroti perubahan arah studi kelayakan proyek dari Jepang ke China yang dipandangnya menyisakan banyak tanda tanya. Ia menduga adanya indikasi asimetri informasi yang serius dan perlu diselidiki lebih dalam. "Kemudian ini kok tiba-tiba bergeser. Ini ada informasi asimetri, nah informasi asimetri dari Jepang bocor ke China. Siapa yang mau bocorin? Siapa yang memimpin negosiasi begitu dan itu masih ditelusuri lebih dalam," tambahnya.
Lebih jauh, Ichsanuddin Noorsy memandang proyek Whoosh sebagai gerbang masuknya dominasi China di Indonesia. Ia menyebutkan empat bentuk pengaruh yang menonjol, yaitu modal, teknologi, material, dan tenaga kerja, yang banyak diimpor langsung dari China.
Melalui profil Ichsanuddin Noorsy, kita dapat memahami pentingnya menguji sebuah kebijakan publik dengan data yang akurat, kerangka hukum yang kuat, dan prinsip akuntabilitas yang jelas agar manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh rakyat.
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG