Eks Wakapolri Oegroseno: Polisi Terjebak Politik sejak 2015, Tidak Ada yang Ngerem

- Senin, 29 September 2025 | 14:50 WIB
Eks Wakapolri Oegroseno: Polisi Terjebak Politik sejak 2015, Tidak Ada yang Ngerem


Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol (Purn) Oegroseno, menilai bahwa salah satu masalah paling mendasar yang memicu seruan reformasi adalah keterlibatan institusi Polri dalam politik praktis.

Menurutnya, fenomena ini mulai terasa kuat sejak 2015 dan mencapai puncaknya pada pemilu terakhir, yang melahirkan stigma "Parcok" (Partai Coklat).

"Sejak 2015 sampai sekarang ini kan sepertinya tidak ada yang ngerem," ujar Oegroseno dalam sebuah video yang tayang di kanal Youtube Bambang Widjojanto pada Minggu, 28 September 2025.

Ia mengaku prihatin dan bertanya-tanya mengenai arah yang akan dituju oleh institusi Polri. "Kita sendiri yang sudah purnawirawan juga mikir, 'Ini polisi mau dibawa ke mana nih? Apakah mau masuk ke jalur politik nih?'" ungkapnya.

Oegroseno menceritakan pengalaman pribadinya saat menjadi calon legislatif dari Partai Nasdem.

Ia terkejut ketika anggota polisi aktif di Sumatera Utara justru takut untuk sekadar berfoto dengannya, yang notabene adalah mantan Kapolda mereka dan mantan Wakapolri.

"Saya mantan Kapolda di sana, anggota takut foto sama saya, takut. Enggak boleh gitu loh," kenangnya.

Kejadian ini, menurutnya, adalah cerminan dari kultur ketidaknetralan yang sudah meresap hingga ke level bawah.

Ia menegaskan bahwa Polri harus segera kembali ke khittahnya sebagai aparat negara yang netral dan profesional, bukan menjadi alat politik.

Menurutnya, anggota Polri belum siap untuk memiliki dua afiliasi, yaitu sebagai abdi negara sekaligus partisan partai politik.

"Lebih bagus kembalikan polisi sebagai aparat aparat negara karena memang kita belum siaplah untuk bergabung atau mengambil langkah kaki kiri di kepolisian, kaki kanan di partai politik, itu kita belum siap," pungkasnya.

Reformasi yang sejati, menurut Oegroseno, harus dimulai dengan mengembalikan netralitas institusi secara tegas agar dapat melayani seluruh masyarakat tanpa pandang bulu.***

Sumber: konteks
Foto: Mantan Wakapolri Komjen Purn Oegroseno (Foto: YouTube/Bambang Widjojanto)

Komentar