GELORA.ME - Kembali pernyataan seorang menteri Prabowo bikin ramai.
Ini gara-gara Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan sebut bahwa membayar pajak sama seperti menunaikan zakat dan wakaf.
Sri mengatakan bahwa manfaatnya mengalir ke yang membutuhkan lewat bansos, layanan kesehatan, subsidi pendidikan dan dukungan UMKM.
Namun atas pernyataan Menkeu ini banyak yang tak terima pajak disamakan dengan zakat.
"Buat jeng Sri di @KemenkeuRI, hati-hati bicara soal zakat, sedekah apalagi pajak."
"Anda bukan ahli agama, lebih baik simak penjelasan dari para ulama."
Dari Imam Besar Habib Rizieq Shihab soal pajak.
Akun X Maria A.Alkaff dikutip Kamis (14/8), mengunggah dakwah IBHRS soal pajak.
Menurut IBHRS, selama korupsi tidak dibasmi, selama koruptor tidak ditangkap, selama pembiayaan negara boros dimana-mana, selama tidak jelas pengeluarannya, selama tidak ada pertanggungjawabannya, haram pungut pajak rakyat.
"Apalagi dari rakyat miskin yang melarat, yang nyari kerja susah, yang makan susah, haram kau ambil pajak dari mereka," ujar IBHRS dengan suara lantang.
IBHRS pun menukilkan riwayat Imam Nawawi yang ilmunya dikenal luas, akhlaknya mulia dan tawadhu dengan perintah Allahu Ta'ala.
Imam Nawawi dikenal sangat peduli dengan rakyat dan berani menentang Sultan yang berkuasa saat itu.
Sultan ingin mengambil pajak dari rakyat dan ingin minta pajak dari rakyat untuk membiayai pegawainya di Istana dan membiayai kebutuhan persenjataan di perbatasan.
Saat itu para ulama setuju dengan penjelasan Sultan untuk mengambil pajak dari rakyat dan akan tandatangan petisi, kecuali Imam Nawawi.
Sayangnya Imam Nawawi tidak diundang di Istana, hingga akhirnya Sultan berkata siapa lagi yang tidak setuju dengan petisi.
Salah satu ulama menjawab bahwa para ulama setuju asalkan sesuai dengan apa yang keluar dari mulut Imam Nawawi.
Jika Imam Nawawi sebut tidak setuju, praktis para ulama juga tidak berani menentang pernyataan Imam Nawawi.
Akhirnya Sultan mengundang Imam Nawawi yang tinggal di pedesaan.
Di kalangan rakyat, Imam Nawawi dikenal baik dan membela kaum miskin.
Saat sudah berada di Istana dan Sultan menerangkan maksudnya, Imam Nawawi pun bertanya dengan 3 pernyataan ke Sultan.
Jika dijawab dengan benar maka ia setuju tandatangan petisi untuk ambil pajak dari rakyat.
Pertanyaan pertama kenapa harus ambil pajak dari rakyat, dijawab Sultan karena untuk kebutuhan pegawainya dan beli persenjataan di perbatasan.
Imam Nawawi pun mendengar jawaban Sultan bisa menerima.
Kedua Imam Nawawi bertanya lagi kenapa tidak ambil dari pendapatan lain karena kas negara banyak harta, permata, emas dan lainnya.
Dijawab Sultan sudah tidak ada lagi karena untuk kebutuhan bayar pegawai, persenjataan dan lainnya.
Imam Nawawi pun membalas dengan baik jawabannya.
Terakhir ditanya Imam Nawawi kenapa kas negara kosong, Sultan pun menjawab sama.
Namun saat itu Imam Nawawi langsung berdiri dan menunjuk Sultan sembari berkata bohong.
Imam Nawawi pun marah dan Sultan juga marah melihat reaksi Imam Nawawi.
"Aku tahu kas negara kosong karena kau bagi-bagikan selir-selirmu, dayang-dayangmu, pegawai-pegawaimu dengan harta, emas, intan dan lainnya."
Seketika Imam Nawawi lantang mengatakan kepada Sultan, haram hukumnya ambil pajak dari rakyat walau hanya satu dirham.
Selagi Sultan bisa kembalikan kas negara lagi dan masih kekurangan uang, baru boleh ambil pajak dari rakyat.
"Jadi saya mengatakan rakyat haram bayar pajak gak yak, saya katakan pemerintahan haram pungut pajak dari rakyat kecil, haram pungut pajak dari rakyat miskin, haram pungut pajak selama korupsi tidak dibasmi, selama koruptor tidak ditangkap," tegas IBHRS.
"Selama rampok-rampok negara dilindungi, haram. Sebarkan video ini bahwa haram pungut pajak dari rakyat selama korupsi tidak dibasmi, koruptor tidak ditangkap, selama pemborosan dimana-mana, selama laporan keuangan tidak jelas," kata IBHRS.***
Sumber: hukama
Artikel Terkait
Ultimatum Orang Kaya, Prabowo: Selama Saya Presiden, Jangan Bertindak Seenaknya!
Wamenaker Noel Soal Janji Gibran Buka 19 Juta Lapangan Kerja: Kalau Ekonomi Negara Stabil, 20 Juta Juga Bisa!
Permintaan Penting Mpok Alpa kepada Raffi Ahmad sebelum Meninggal Dunia karena Kanker
Cilegon Belum Merdeka! Teriak Mahasiswa HMI saat Geruduk Rapat Paripurna DPRD