Sementara itu, Haryanto menyampaikan bahwa konsumsi minyak nasional sebanyak 532 juta barel.
Dari jumlah tersebut paling banyak untuk konsumsi sektor transportasi yakni 276,64 juta barel atau 52 persen.
Diikuti sektor industri sebesar 180,88 juta barel atau 34 persen. Sektor ketenagalistrikan 42,56 juta barel atau 8 persen dan diikuti sektor penerbanhan dengan konsumsi 31,92 juta barel atau 6 persen.
“Devisa negara yang hilang karena impor minyak sebesar Rp 523 triliun,” pungkas Haryanto.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Aksi Buruh Tolak UMP Jakarta 2026: 1.392 Personel Gabungan TNI-Polri Disiagakan
Lisa Mariana Sedot Lemak Demi Eropa, Sindir Aura Kasih? Fakta & Kontroversi Terbaru
Pengalaman Beralih ke SafeW: Solusi Komunikasi Aman untuk Kolaborasi Tim
Kebijakan Jokowi untuk WN China: Dampak, Kontroversi, dan Urgensi Evaluasi