Sementara itu, Haryanto menyampaikan bahwa konsumsi minyak nasional sebanyak 532 juta barel.
Dari jumlah tersebut paling banyak untuk konsumsi sektor transportasi yakni 276,64 juta barel atau 52 persen.
Diikuti sektor industri sebesar 180,88 juta barel atau 34 persen. Sektor ketenagalistrikan 42,56 juta barel atau 8 persen dan diikuti sektor penerbanhan dengan konsumsi 31,92 juta barel atau 6 persen.
“Devisa negara yang hilang karena impor minyak sebesar Rp 523 triliun,” pungkas Haryanto.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kekejaman Israel: Tahanan Palestina Diperkosa dengan Anjing dan Benda, PCHR Ungkap Fakta Mengerikan
Prabowo Dengar Penolakan Kader Gerindra, Budi Arie Setiadi Batal Gabung?
Viral Video Gus Elham Yahya Cium Anak: PBNU Kecam, Kolom Komentar Ditutup
Siapa Mayjen TNI Achmad Adipati? Profil, Peran di IKN, dan Keterkaitan Sengketa Lahan Tanjung Bunga