Aktivis Syahganda Nainggolan menjawab pertanyaan soal apakah Presiden Prabowo Subianto lebih dulu berdiskusi dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi sebelum memberikan amnesti atau abolisi.
“Waduh saya nggak ngerti soal itu. Tapi kalau saya ditanya sebagai pengamat saya pikir ini adalah sikap yang paling tidak diinginkan Pak Jokowi tentunya,” kata Syahganda saat talkshow di salah satu TV Nasional dikutip redaksi Rabu, 6 Agustus 2025.
Direktur Eksekutif Sabang Merauke itu menilai tuntutan kepada Hasto Kristiyanto dan Thomas Lembong tak masuk akal. Sehingga tidak heran jika akhirnya Prabowo Subianto mengambil langkah koreksi.
Meski demikian, penggagas Global Research on Economics, Advance Technology and Politics atau Great Institute itu meyakini bahwa secara politik Prabowo masih menjalin hubungan dengan Jokowi.
“Tapi apakah Jokowi menerima atau enggak? Kalau Jokowi nggak terima dia boleh mundur dari rezim Prabowo. Kan itu saja pilihannya,” katanya.
Syahganda melihat pemberian abolisi dan amnesti ini sebagai langkah rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo sebagai upaya merangkul seluruh kekuatan politik nasional.
“Kan sekarang sudah kelihatan rekonsiliasi itu apa artinya. Rekonsiliasi adalah Pak Prabowo ingin merangkul Pak Anies dan Megawati,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Kolase Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong/Ist
Artikel Terkait
SIMAK! Selain Bansos, Ini Sejumlah Kasus Dugaan Korupsi Yang Menyeret Nama Jokowi: Semua Sebut Atas Perintah Presiden
Presiden Prabowo Janji Lawan Pengkhianat Ekonomi Yang Rugikan Indonesia: Mereka Ingin Rakyat Terus Miskin!
Gibran Didesak Lanjut S2! Cara Cepat Atasi Trust Issue Soal Kapasitas Diri Jadi Pemimpin?
7 Fakta Kematian Joel Tanos Cucu 9 Naga Sulut, Ditikam Berkali-kali Residivis Saat Pacar Pesta Miras