Seorang saksi penyerangan yang kehilangan anggota keluarga dalam pemboman tersebut mengatakan bahwa empat orang di keluarganya menjadi korban tewas dan terluka.
“Kami tidak ada hubungannya dengan apapun yang berhubungan dengan gerakan Hamas. Kamar itu hanya ada anak-anak dan perempuan,” tambah saksi.
Serangan terhadap sekolah tersebut merupakan serangan besar ketiga terhadap kamp Jabalia.
Serangan ini terjadi beberapa jam setelah serangan mematikan di sekolah Osama bin Zaid yang menampung keluarga-keluarga pengungsi di daerah Al Saftawi di utara Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 20 orang.
Pasukan Israel juga menyerang generator listrik dan panel surya di Rumah Sakit Al Wafa di Kota Gaza.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 9.488 warga Palestina meninggal, dengan 3.900 di antaranya merupakan anak-anak.
Sementara itu, jurubicara Kementerian Kesehatan mengatakan sekitar 2.200 orang, termasuk 1.250 anak-anak, saat ini masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur di Gaza.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Redenominasi Rupiah 2027: Target, Dampak, dan Kondisi Terkini
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72, Jenazah Disalatkan Sore Ini
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia: Ini Jadwal Salat Jenazah
Sanksi Adat Toraja untuk Pandji: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda Rp2 Miliar