GELORA.ME - Jenderal Abdourahmane Tchiani, komandan pengawal presiden Niger menyatakan dirinya sebagai presiden baru. Semudah itu? Kenyataannya begitu.
Pernyataannya muncul sehari setelah Jenderal Abdou Sidikou Issa, kepala angkatan bersenjata Niger, mendukung tindakan para pemberontak, dengan mengatakan dia ingin "menghindari konfrontasi mematikan antara berbagai kekuatan".
Pada hari Rabu, sekelompok tentara menyampaikan pernyataan di televisi setelah pasukan pengawal presiden menyandera/menahan Presiden Mohamed Bazoum, dengan mengatakan bahwa mereka mengambil langkah tersebut karena “situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk.”
Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger sejak memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Prancis pada 1960.
Ketika Jenderal Abdourahmane berbicara pada hari Jumat, televisi negara Niger mengidentifikasi dia sebagai pemimpin Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara, kelompok tentara yang mengatakan mereka melakukan kudeta.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Biaya Tol Jakarta ke Palembang 2024: Estimasi & Rincian Terlengkap
Kronologi Lengkap Kekerasan KKB Yahukimo: Warga Sulsel Diserang di Kios
Nvidia Investasi USD 1 Miliar di Poolside: Startup AI Ini Bakal Tembus Valuasi USD 12 Miliar
Pendapatan Premi Asuransi Properti Tembus Rp23 Triliun di 2025, Tumbuh 7.2%