Golongan darah O terutama yang memiliki rhesus negatif diketahui tidak memiliki antigen, sehingga risikonya lebih kecil untuk menimbulkan reaksi transfusi darah. Di sisi lain, golongan darah O (rhesus positif) dapat mendonorkan darahnya ke siapa pun yang memiliki golongan darah rhesus positif, seperti O , AB , A , ataupun B .
2. Risiko Mengalami Alzheimer Lebih Rendah
Menurut penelitian medis, orang dengan golongan darah O memiliki kadar gray matter yang lebih tinggi daripada golongan darah tipe lainnya. Gray matter yaitu bagian otak yang berperan penting untuk memproses informasi dan ingatan di dalam otak.
Jika kadar bagian gray matter otak lebih tinggi maka dapat membantu seseorang untuk terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan kemampuan daya ingat, misalnya seperti demensia dan Alzheimer.
3. Risiko Mengalami Pembekuan Darah Lebih Rendah
Pemilik golongan darah tipe O memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami pembekuan darah. Hal ini disebabkan, jenis golongan darah O memiliki jumlah protein yang lebih rendah dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Namun demikian, pemilik golongan darah O tetap harus berhati-hati dan menjaga kesehatannya dengan baik agar terhindar dari gangguan pembekuan darah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji