Dia memandang, seharusnya Jokowi fokus menyelesaikan sisa masa jabatannya yang kurang lebih setahun lagi, agar meninggalkan legacy yang baik tidak hanya terkait infrastruktur dan kebijakan publik, tetapi juga gaya perilaku dan etika politik yang baik.
"Agar Jokowi bisa menjadi teladan dan panutan generasi selanjutnya," sambungnya menegaskan.
Khusus mengenai Pemilu Serentak 2024, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu memandang, Jokowi tidak terjebak pada hasrat mempertahankan kekuasaan.
Apalagi, akhir-akhir ini marak isu dinasti politik Jokowi sebagai imbas pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
"Jokowi seharusnya menjembatani transisi kepemimpinan nasional kepada presiden dan wakil presiden berikutnya dengan pola dan metode yang baik, sebagaimana transisi dari SBY ke Jokowi," demikian Biran menambahkan.
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Bantah OTT Kejaksaan: Ini Faktanya